Bogor Times - Tidak sedkit seorang pria mendambakan meliki jenggot dan kumis, namun tidak setiap pria kulinya bisa di tumbuhi janggot dan kumis, karena pria memilki karakteristik kulit wajah yang berbeda.
Berbagai faktor yang bisa mempengaruhi pertumbuhan rambut wajah, dalam hal ini adalah kumis dan jenggot pada pria.
Berbagai sebab pria tidak di tumbuhi kumis dan janggot antara lain kadar testosteron rendah, usia, genetik, etnis, hingga kebotakan.
apa yang menyebabkan kumis dan jenggot tidak tumbuh? Untuk mengetahui kondisi yang mungkin Anda alami, simak penjelasannya berikut ini.
1. Kadar testosteron rendah
Hormon testosteron berperan penting dalam pertumbuhan rambut wajah pada pria. Pria yang kekurangan hormon testosteron cenderung lebih sulit untuk menumbuhkan kumis dan jenggot.
Para peneliti berpendapat pria sehat memiliki rata-rata 300–1.000 nanogram/desiliter (ng/dL) testosteron dalam tubuhnya.
Akan tetapi, kumis dan jenggot terkadang tidak tumbuh meski tubuh Anda memiliki kadar hormon testosteron normal. Ini terjadi akibat perbedaan kepekaan dan reaksi tubuh setiap orang terhadap hormon.
Tubuh sebagian pria bisa merespons testosteron dengan baik sehingga mudah saja bagi orang tersebut untuk menumbuhkan jenggot dan kumis.
Namun, tubuh juga bisa kurang sensitif terhadap hormon testosteron. Hal ini bisa membuat jenggot atau kumis pria sulit atau bahkan tidak tumbuh, sekalipun memiliki kadar testosteron yang normal.
Baca Juga: Mencegah Perluasan Covid -19 Menteri Agama Keluarkan Surat Edaran
2 Usia
Jika Anda baru memasuki usia remaja atau di bawah 20 tahun, sebenarnya tidak perlu khawatir bila jenggot atau kumis tidak tumbuh selama masa pubertas.
Hal ini bukanlah vonis pasti bahwa Anda tidak bisa punya kumis dan jenggot. Pasalnya, rambut wajah Anda masih memiliki kemungkinan untuk makin tebal seiring bertambahnya usia.
Artikel Terkait
Pemain Banyak Terpapar Covid -19, PSSI Tetap Lanjutkan BRI Liga 1
Pelaku Predator Di Bandung Masih Berkeliaran, Orang Tua Korban Tagih Janji Kapolri
Ridwan Kamil Angkat Bicara Terkait Deklarasi Penggabungan Tiga Provinsi Menjadi Provinsi Sunda
PB GSN Menegaskan Belum Ada Kader Partai Yang Layak Menjadi Capres 2024.
Mencegah Perluasan Covid -19 Menteri Agama Keluarkan Surat Edaran