Bogor Times, Nasional-Upaya pencarian vaksin penangkal Corona terus dilakukan. Pemerintah telah menugaskan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) memimpin konsorsium untuk membuat vaksin anti Covid-19. Sebab lembaga ini diketahui punya fasilitas, kemampuan, pengalaman, dan minat untuk itu.
Tugas ini diberikan sepekan setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan dua kasus pertama pasien Coivd-19 pada 2 Maret lalu.
"Di Eijkman kami sedang mengembangkan vaksin malaria, hepatitis, dengue. Dari bakterilogi sedang mengembangkan vaksin untuk penyakit paru paru juga," kata Direktur LBME Prof Amin Soebandrio dilangsir media Detik.com pada Selasa (24/3/2020) sore.
Jika mengikuti arahan WHO pembuatan vaksin harus selesai dalam waktu 18 bulan ke depan. Namun Amin berharap dalam waktu setahun pihaknya sudah bisa mendapatkan bibit vaksin untuk diserahkan ke industri (Bio Farma) untuk proses produksi lebih lanjut.
"Kan perlu ada uji klinis terbatas, uji klinis luas, dan sebagainya. Itu yang akan dilakukan oleh industri," ujar doktor bidang Immunogenetics dari Universitas Osaka, Jepang itu.