Meniti Jalur Gunung Salak (Part 2)

- Rabu, 20 November 2019 | 00:42 WIB
IMG-20191119-WA0074
IMG-20191119-WA0074


BOGOR TIMES, Kabupaten-Perjalanan Tim Ekspedisi Bogor Times ke Gunung salak (16/11/2019) meguak banyak pengetahuan. Seakan tak akan habis diceritakan, perjalanan tersebut pastinya akan memberi kesan tersendiri bagi Tim maupun para pendaki lainnya.





Gunung yang berada di wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi ini bisa jadi pilihan pendakian bagi pecinta kegiatan alam bebas yang berada di Jakarta dan sekitarnya, karena jarak tempuhnya yang tidak terlalu jauh. Namun begitu, gunung berapi yang dikelola oleh Taman Nasional Gunung Halimun Salak ini memiliki trek yang sangat ekstrem.





Karakter Topografi Gunung yang tidak terlalu tinggi ini sebetulnya memiliki keunikan tersendiri, selain cerita mistis yang melegenda juga memiliki topografi agak besar dengan 3 puncak di atasnya (ada yang menyebutnya 7 puncak) membuat para pendaki penasaran bagaimana sensasi mendaki dan melihat langsung keindahan puncak tertingginya yang memiliki ketinggian 2.211 mdpl.





Gunung yang sarat akan sejarah kerajaan Sunda ini memang tidak seramai Gunung Gede Pangrango yang biasa didaki oleh ratusan orang saat akhir pekan.





Bahkan pada hari libur sekalipun, pendaki yang ingin mencapai puncak Salak, masih terbilang sedikit. Pasalnya meskipun Gunung Salak memiliki ketinggian tidak terlalu tinggi tetapi tergolong gunung yang sangat sulit didaki karena medannya yang sulit dengan kemiringannya yang terjal serta vegetasi hutan yang terbilang masih sangat rimbun dan alami. Bahkan dibeberapa titik jalur pendakian para pendaki akan langsung bersimpangan dengan lintasan habitat hutan liar seperti macan tutul dan babi hutan. Karenanya harus selalu berhati-hati dan tetap menjaga etika kesopanan saat melakukan pendakian.





Bagi pendaki, ada beberapa alternatif jalur resmi yang bisa dilalui, yakni melewati Cidahu di Sukabumi dan Pasir Reungit di Kabupaten Bogor. Selain itu ada jalur Cimelati yang masih terletak di Sukabumi. Jalur tersebut masih dalam proses pembenahan oleh Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Jalur ini dinilai akan menjadi jalur paling favorit pengganti jalur via Cidahu karena dianggap lebih pendek jarak tempuh pendakiannya dibanding jalur lain. Akan tetapi jangan dianggap remeh jalur pendakian via Cimelati, seperti jalur lainnya jalur ini memiliki medan yang sangat terjal, sulit dan memiliki tingkat kelembaban cukup tinggi.





Semua jalur pendakian memiliki karakter dan sensasi yang berbeda-beda. Bagi kebanyakan pendaki memilih menggunakan jalur Cidahu, karena dinilai jalur tersebut lebih aman dan terbilang cepat dibanding jalur Pasir Reungit Bogor. Dari Cidahu jalan menuju puncak memiliki panjang sekitar 9 kilometer dan setiap beberapa ratus meter terdapat penanda yang cukup rapi.


Halaman:

Editor: Sanusi Wirasuta

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gandeng Pemuda, PMII INAIS Gelar Pesantren Kilat

Minggu, 31 Maret 2024 | 16:13 WIB

Gaspool, Jaro Ade Siapkan Tim Sukses

Sabtu, 30 Maret 2024 | 06:00 WIB

Terpopuler

X