Bogor Times - Kabar mengejutkan datang dari dunia politik Indonesia. PKB, yang sebelumnya merupakan anggota awal Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto, kini dikabarkan merapat ke kubu capres Anies Baswedan.
Kabar ini muncul secara tiba-tiba. Partai Demokrat, sebagai salah satu anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), mengaku baru mengetahui kabar ini Rabu kemarin dan merasa kecewa karena tak dilibatkan.
Hingga saat ini, PKB belum mengeluarkan pernyataan resmi soal hal ini. Namun, Ketua DPP PKB, Lukmanul Hakim, sempat berbincang dengan para wartawan di depan rumah dinas Ketum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Kamis,31 Agustus 2023.
Lukmanul Hakim mengatakan bahwa PKB akan menggelar rapat Dewan Syuro dan Dewan Tanfidz untuk menyikapi situasi dan perkembangan politik terbaru. Rapat tersebut akan digelar pada Jumat (1/9).
Kabar ini muncul secara tiba-tiba. Partai Demokrat, sebagai salah satu anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), mengaku baru mengetahui kabar ini Rabu (30/8) kemarin dan merasa kecewa karena tak dilibatkan.
Lukmanul Hakim mengatakan bahwa PKB akan menggelar rapat Dewan Syuro dan Dewan Tanfidz untuk menyikapi situasi dan perkembangan politik terbaru. Rapat tersebut akan digelar pada Jumat (1/9).
Kabar ini menimbulkan spekulasi bahwa KIM akan retak akibat keputusan PKB untuk merapat ke kubu Anies. KIM sendiri merupakan koalisi yang terdiri dari PKB, Gerindra, dan PAN.
Partai Gerindra dan PAN sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait kabar ini. Namun, beberapa pengamat politik menilai bahwa keputusan PKB untuk merapat ke kubu Anies bisa menjadi pukulan telak bagi KIM.
"Keputusan PKB ini bisa menjadi sinyal bahwa KIM akan retak.Ini karena PKB merupakan salah satu partai besar di KIM dan partai yang paling mungkin menjadi cawapres Prabowo,"kata pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Maulana.
Sementara itu, Partai Demokrat mengaku kecewa atas keputusan PKB untuk merapat ke kubu Anies. Partai Demokrat sendiri sebelumnya sempat menjajaki kerja sama dengan PKB dalam Pilpres 2024.
"Kami sangat kecewa dengan keputusan PKB.Kami merasa tidak dihargai oleh PKB,"kata Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, dalam keterangan tertulisnya.
Agus mengatakan Partai Demokrat akan tetap berkomitmen untuk membangun koalisi yang kuat dan solid untuk menghadapi Pilpres 2024.
Keputusan PKB untuk merapat ke kubu Anies ini menambah kekuatan kubu Anies. Sebelumnya, kubu Anies telah didukung oleh Partai NasDem, PKS, dan Gelora. Dengan bergabungnya PKB, kubu Anies kini menjadi kubu terkuat dalam Pilpres 2024.
Kubu Anies diperkirakan akan menjadi pesaing terkuat dari kubu Prabowo Subianto. Kubu Prabowo sendiri terdiri dari Partai Gerindra, Partai PAN, Partai PPP, dan Partai Perindo.
Kubu Anies dan kubu Prabowo diperkirakan akan bersaing ketat dalam Pilpres 2024. Kedua kubu memiliki basis pendukung yang kuat.