Bogor TimesPupuk subsidi kini rentan dikorupsi. Karenanya, Polri melakukan upaya antisipasi. Menyusul terjadinya kasus di wilayah Jawatimur belum lama ini.
Upaya tersebut diso Mroti banyak kalangan. Diantaranya adalah tokoh muda Nahdlotul Ulama di Pandeglang, Gus Kholid.enurutnya, upaya antisipasi tersebut patus mendapat dukungan masyarakat, temaksud diantaranya masyarakat pesantren.
"Kami dari kalangan Pesantren mendukung upaya Polri tersebut. Terlebih lagi, upaya pencegahan ini merupakan perintah langsung Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo yang menunjukkan komitmen beliau terhadap pertanian" kata Gus Kholid pada Kamis 07 September 2023.
Menurut Gus Kholid segala upaya dalam mengawal hak masyarakat harus didukung. Terlebih lagi, hal tersebut berkaitan dengan maslahat yang luas.
Baca Juga: Garapan Warga Diganggu, Advokat 9 Bintang: Forkopimda Bangun!
Baca Juga: Dedie A. Rachim Tinjau Lahan Eks SDN Kebon Pedes 4, Bakal Jadi Lapangan Olahraga dan Taman
"Harus diingat bahwa tujuan subsidi pupuk adalah mendorong kesejahteraan para petani. Dan karena hasil pertanian dinikmati seluruh lapisan masyarakat, maka dampak pertanian itu luas terhadap seluruh lapisan masyarakat," ucapnya.
Aktifis yang kini mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI PKB Dapil Banten I (Pandeglang-Lebak) ini menjelaskan bahwa di Provinsi Banten, Kabupaten Pandeglang adalah penyumbang lahan panen padi terluas, sehingga jumlah subsidi pupuk seharusnya juga yang terbesar dan karenanya harus dipastikan sampai kepada masyarakat.
Subsidi pupuk adalah keberpihakan negara kepada Masyarakat. Seandainya para petani belum untung, adanya subsidi diharapkan bisa melindungi agar ada keseimbangan antara biaya dan hasil pertanian.
Baca Juga: Pemanggilan Cak Imin oleh KPK Tuai Kontroversi
Baca Juga: Dewan Pers Minta Klarifikasi Media Hoaks Sudirman Said
Baca Juga: Sejumlah Korban Lain Muncul, Kasus Dugaan Pemerasan dan Penganiayaan Oknum Paspampres Memanas
Dalam jangka panjang, ini diperlukan untuk mengantisipasi turunnya minat generasi muda terhadap pertanian. Sebab, turunnya minat bertani akan diikuti dengan menurunnya luas lahan pertanian. Lalu, di saat generasi muda tidak lagi mau bertani, maka lahan pertanian akan dikerjakan oleh korporasi-korporasi besar.
Kami dari kalangan pesantren tentu tidak asing dengan pertanian dan siap bersinergi bila dibutuhkan. Dulu, pada tahun 1944, Hadratusy Syaikh Hasyim Asy'ariy, pendiri Nahdlatul Ulama mengatakan 'Pak Tani itulah Penolong Negeri'. Demikian pungkas Gus Kholid di Komplek Pesantren Kananga Menes.*****
Artikel Terkait
Bapenda Cianjur Verifikasi Dugaan Tunggakan Pajak Hotel Yasmin Rp28 Miliar
RS Sentosa Tak Mampu Bayar Kompensasi Rp1 Miliar ke Ibu Bayi Tertukar
Sejumlah Korban Lain Muncul, Kasus Dugaan Pemerasan dan Penganiayaan Oknum Paspampres Memanas
Dewan Pers Minta Klarifikasi Media Hoaks Sudirman Said
Mahasiswa Indonesia Hilang di Los Angeles
Pemanggilan Cak Imin oleh KPK Tuai Kontroversi
NasDem Minta KPK Klarifikasi Dugaan Unsur Politik Pemeriksaan Cak Imin
Dedie A. Rachim Tinjau Lahan Eks SDN Kebon Pedes 4, Bakal Jadi Lapangan Olahraga dan Taman
68 Kelurahan di Kota Bogor Deklarasi ODF, Bima Arya: Ini Langkah Maju untuk Ciptakan Bogor Bebas BABS
Garapan Warga Diganggu, Advokat 9 Bintang: Forkopimda Bangun!