• Sabtu, 23 November 2024

Dialog Nabi Muhammad dengan Allah saat Isra Miraj

- Rabu, 10 Januari 2024 | 06:59 WIB
tata cara sholat jum'ah berjamaah (instagram)
tata cara sholat jum'ah berjamaah (instagram)

Bogor Times-Saat Isra Miraj Nabi  Muhammad diajak bercakap-cakap oleh Tuhannya. Allah berfirman : “Mintalah, niscaya engkau diberi.” Beliau menjawab: “Engkau telah menjadikan Ibrahim sebagai khalil-Mu, Musa Engkau ajak bercakap-cakap, Daud Engkau beri kerajaan yang sangat besar, serta Engkau lunakkan besi untuknya dan Engkau tundukkan gunung baginya Sulaiman Engkau beri kerajaan yang sangat besar, dan Engkau tundukkan baginya manusia, jin dan setan, serta Engkau tundukkan pula angin untuknya, dan Engkau berikan kerajaan kepadanya yang tidak akan pernah diberikan lagi kepada orang lain sesudahnya, Isa Engkau ajari Kitab Taurat dan Injil, dan Engkau berikan kemampuan kepadanya untuk menyembuhkan penyakit kusta, belang dan menghidupkan orang yang sudah mati dengan izinMu, dan Engkau lindungi dia dan ibunya dari setan yang terkutuk, sehingga setan tidak berdaya menjerumuskan mereka.”

 Allah Taala menjawab: ” Aku menjadikanmu sebagai kekasihKu. Dan Aku mengutusmu kepada seluruh umat manusia sebagai pembawa berita gembira memberi peringatan. Dan Aku lapangkan dadamu.

Aku singkirkan bebanmu, Aku tinggikan sebutan namamu, yakni tidaklah Aku disebut kecuali namamu pun disebut bersama-Ku. Dan Aku jadikan umatmu sebagai umat tengah-tengah. Dan Aku jadikan umatmu sebagai umat yang pertama-tama bangkit, menjalani hisab, lewat di sirat dan masuk surga, padahal mereka adalah umat terakhir dalam dunia. Mereka tidak boleh khutbah kecuali setelah bersaksi bahwa engkau adalah hamba dan rasul-Ku. Dan Aku jadikan di antara umatmu suatu kaum yang kitab Alquran tersimpan di dada mereka. Dan Aku jadikan engkau sebagai orang pertama di antara para nabi yang diciptakan dan orang terakhir yang diutus sebagai rasul.

Dan Aku jadikan engkau sebagai orang yang memutuskan perkara di antara mereka pada hari kiamat. Dan Aku berikan engkau tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang yang tidak pernah Aku berikan kepada orang lain sebelummu. Dan Aku berikan engkau penutup surah Albagarah yang berasal dari bawah Arsy, yang belum pernah Aku berikan kepada seorang nabi pun sebelummu. Aku beri engkau telaga Alkautsar. Dan aku beri engkau delapan macam: Islam, hijrah, jihad, sedekah, salat, puasa Ramadan, amar ma’ruf dan nahi munkar. Dan Aku jadikan engkau sebagai pembuka bagi segala kebaikan dan penutup para nabi. Dan Aku beri engkau Liwaa-ul hamdi, Adam dan seluruh nabi sesudahnya semuanya berada di bawah panjimu. Dan sejak menciptakan langit dan bumi, Aku telah mewajibkan atasmu dan atas seluruh umatmu lima puluh salat setiap hari dan malam. Maka kerjakanlah salat itu olehmu dan umatmu.”

 

Kemudian Rasulullah berulang-ulang memohonkan keringanan salat tersebut hingga akhirnya menjadi hanya lima kali sehari semalam. Lantas Allah Taala berfirman: “Ya Muhammad.” Baginda menjawab: ” Labbaik wa Sa’daik.” Allah berfirman pula: “Itu adalah lima salat setiap hari dan malam, yaitu setiap satu salat sama dengan sepuluh sehingga semua menjadi lima puluh, tidak ada perubahan dan penghapusan pada ketentuan-Ku. Barangsiapa berniat akan mengerjakan satu kebaikan tetapi tidak dikerjakannya maka akan dituliskan baginya satu kebaikan saja dan kalau dikerjakannya maka akan dituliskan baginya sepuluh kebaikan. Dan barangsiapa berniat akan mengerjakan satu kejahatan tetapi tidak jadi dikerjakannya, tidak akan dituliskan apa-apa atasnya, dan kalau dikerjakannya maka hanya akan dituliskan satu kejahatan saja.”

 

Setelah itu, Rasulullah pun turun kembali ke dunia, dan pulang ke tempat Beliau tidur semula, ternyata tempat itu belum lagi dingin dari hangat badannya.

 

Adapun sebab dipilihnya waktu malam untuk perjalanan Isra tersebut, konon karena waktu malam itu merupakan waktu kosongnya pikiran dari segala keruwetan duniawi dan karena Allah Taala menghapuskan cahaya dari malam dan menjadikannya gelap gulita, sedangkan siang terang benderang dengan cahaya, maka malam pun menjadi sedih. Jadi perjalanan Isra Nabi Muhammad sallallaahu alaihi wasallam itu adalah untuk menyeimbangkan itu karena itulah diriwayatkan, ketika siang membanggakan diri terhadap malam dengan adanya matahari, maka malam pun menjawab: “Jangan berbangga diri dulu, sekalipun matahari dunia memberikan cahayanya kepadamu, maka akan naik matahari wujud di malam hari ke langit. Dan juga karena Beliau adalah pelita, sedangkan pelita itu hanya dinyalakan di malam hari. Dan juga karena Beliau dinamakan bulan purnama di dalam firman Allah “Thaahaa”, huruf tha jumlahnya sembilan, dan huruf haa lima, jadi jumlahnya adalah empat belas yaitu sama dengan bulan purnama.

 

Utsman bin Hasan Aljuwairi di dalam kitab Durratul Waa’izhin menggatakan bahwa, sebab Isra itu adalah karena bumi membanggakan diri pada langit. Bumi berkata: “Aku lebih darimu, karena Allah Taala telah menghiasiku dengan banyak negeri, laut, sungai, pohon, gunung dan lain-lain.” Langit menjawab: ” Akulah yang lebih darimu, karena matahari, bulan, bintang, falak, buruj, Arsy, Kursi dan surga ada padaku.” Bumi tidak mau kalah, lalu ja berkata: “Padaku ada Baitullah yang dikunjungi orang dan para nabi, rasul, aulia dan orang-orang mukmin tawaf mengelilinginya.” Langit menjawab: “Padaku ada Baitulma mur, para malaikat tawaf mengelilinginya. Dan padaku juga ada surga sebagai tempat arwah para nabi dan rasul, serta aulia dan orang-orang salih seluruhnya.” Bumi masih tidak mau kalah, ia berkata: “Penghulu segala rasul, penutup semua nabi, kekasih Tuhan semesta alam, seutama-utama makhluk sallallaahu alaihi wasallam berdiam padaku dan syariatnya berjalan di atasku.”

Mendengar perkataan bumi yang terakhir ini, langit terdiam dan tidak bisa menjawab lagi. Kemudian ia bertawajjuh kepada Allah seraya berkata: “Ilahi, Engkau memperkenankan permintaan orang yang kesulitan, jika ia memohon kepadamu, dan aku tidak mampu menjawab perkataan bumi lagi. Maka aku memohon kepada-Mu agar Engkau naikkan Muhammad kepadaku supaya aku dapat memperoleh kemuliaan dengan wajahnya sebagaimana bumi telah mendapatkannya.” Doa langit itu dikabulkan Allah, lalu Allah mewahyukan kepada Jibril, firman-Nya: “Pergilah ke surga dan ambillah Buraq, kemudian temuilah Muhammad.” Jibril pun melaksanakan perintah itu. Tampak olehnya di dalam surga ada 40 ribu Buraq yang sedang merumput di taman surga, dan di dalil mereka semuanya tertulis nama Muhammad. Jibril melihat di antara buraq-buraq tersebut ada seekor buraq yang sedang menundukkan wajah sambil menangis, dari kedua matanya menetes air mata. Jibril lalu bertanya kepadanya: “Hai buraq, kenapa engkau menangis?” Ia menjawab: “Hai Jibril, sejak empat puluh ribu tahun saya mendengar nama Muhammad, sehingga timbul perasaan cinta saya kepada pemilik nama.

Cc Muhammad

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Usman Azis

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X