Bogor Times- Allah adalah maha besar dan memiliki rahmat yang luar biasa. Semisal keterangan dalam Ayat surat Al-Hadid [57] ayat 28 menjelaskan bahwa karunia Allah berada di tangan-Nya. Hal ini berarti bahwa Allah yang memiliki kuasa penuh untuk menentukan siapa yang berhak menerima karunia-Nya.
Karunia Allah tidak terbatas pada satu agama atau ras tertentu. Allah dapat memberikan karunia-Nya kepada siapa pun yang Dia kehendaki, tanpa memandang latar belakangnya. Berikut firman Allah Q.S al-Hadid [57] ayat 28;
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَاٰمِنُوْا بِرَسُوْلِهٖ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَّحْمَتِهٖ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ نُوْرًا تَمْشُوْنَ بِهٖ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌۙ
Yā ayyuhal-lażīna āmanuttaqullāha wa āminū birasūlihī yu'tikum kiflaini min raḥmatihī wa yaj‘al lakum nūran tamsyūna bihī wa yaghfir lakum, wallāhu ghafūrun raḥīm(un).
Artinya; "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya (Nabi Muhammad), niscaya Allah menganugerahkan kepadamu dua bagian dari rahmat-Nya dan menjadikan cahaya untukmu yang dengan cahaya itu kamu berjalan serta Dia mengampunimu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,".
Dalam kitab Tafsir Al-Misbah, Volume XIII, halaman 458 mengatakan ayat ini mengajak kepada orang-orang yang beriman untuk bertakwa kepada Allah yakni menjauhi siksa dan sanksi Allah, dan beriman kepada Rasul-Nya, yakni Nabi Muhammad saw yang merupakan Nabi dan Rasul terakhir.
Jika orang beriman melakukan hal tersebut, niscaya Allah akan memberikan imbalan dari rahmat-Nya.
Pertama, menjaga dari kebinasaan, baik di dunia maupun di akhirat. Kedua, menjadikan mereka sebagai cahaya yang menerangi langkah-langkah mereka di dunia dan di akhirat, sehingga mereka dapat berjalan dengan aman dan santai menuju arah yang benar.
Selanjutnya, ayat ini menjelaskan bahwa semua manusia, betapapun kedudukannya, dapat melakukan kesalahan atau dosa.
Oleh karena itu, Allah juga mengampuni dosa, kesalahan, atau kekejian, siapa saja yang mau bertobat karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ayat ini ditujukan kepada orang-orang Yahudi, yang secara logika tidak akan memperoleh sedikit pun karunia Allah jika mereka tidak beriman kepada Nabi Muhammad saw.
Lebih lanjut, ayat ini juga menjelaskan bahwa semua karunia berada di tangan Allah sendiri. Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki.
Jangan sampai menduga bahwa karena karunia Allah itu terbatas maka Dia terpaksa tidak memberi semua.
Tidak! Allah Maha Kaya dan Allah adalah Pemilik karunia yang agung, yakni banyak dan besar.***
Artikel Terkait
Beberapa Bekal Yang Harus Dipersiapkan Saat Hidup di Dunia
Jangan Saling Menghina. Simak Tuntunan Agama Berikut
Isu Wadas Dibahas Dalam Debat Cawapres, Simak Pandangan Anis
Kantongi Izin UMKM, PT Galindo Mitra Maju Diprotes Karyawan, Korlap: Hari ini Lebih Banyak Lagi
Gandeng Sekolah, LKSA Yataama Ringankan Beban Yatim Kabupaten Bogor
Himpunan mahasiswa Sukamakmur sukses membuat acara Campus Fair 2024
Institut Ummul Quro Al Islami (IUQI) Bogor Sukses Menyelenggarakan Seminar Motivasi Grand Smart Motivation
Orang Buta dan Tuli Wajib Jadi Imam , Tidak Boleh Jadi Makmum Sholat, ini Penjelasannya
Tiga Sindikat Penyalahgunaan BBM Bersubsidi di Bogor Diringkus Petugas
Ikuti Bisikan Jin, Ibu Asal Surabaya Akui Telah Siksa Anak Kandungnya