Mengapa laporan keuangan Perumda Pasar Pakuan Jaya tidak sekomprehensif laporan keuangan Perusahaan Umum Daerah Pasar Satria yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Badung? Berikut ini adalah beberapa perbedaan penting dalam laporan kedua entitas tersebut, sebagaimana ditulis oleh wartawan Bogor Times, Febri Daniel Manalu.
Perusahaan Umum Daerah Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor telah merilis laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Laporan yang disusun dengan ketelitian dan transparansi ini mencerminkan kinerja keuangan perusahaan selama setahun terakhir.
Laporan keuangan tahun 2020 menunjukkan total pendapatan sebesar Rp27,760,305,767, sedangkan beban operasional mencapai Rp27,318,734,299. Hal ini menghasilkan rugi kotor sebesar Rp441,571,468. Selain itu, terdapat pendapatan lain-lain sejumlah Rp1,325,808,287, namun diimbangi oleh beban lain-lain sebesar Rp817,021,776, sehingga menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp508,786,511.
Tidak hanya itu, laporan juga mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp735,681,114, dengan pajak penghasilan sebesar Rp176,038,294, sehingga laba bersih yang diperoleh adalah Rp559,642,820. Perbandingan dengan tahun 2019 menunjukkan peningkatan, di mana laba bersih pada tahun 2019 adalah Rp586,864,549.
Dalam aspek kepemimpinan, struktur dewan pengawas dan direksi perusahaan telah ditetapkan melalui Keputusan Walikota Bogor. Dewan Pengawas diketuai oleh Ir. H. Gatut Susanta, MM, dan didampingi oleh Agustian Syah, S.STP, dan Wawan Giswanto, SE. Sementara itu, Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, Ir. Muzakkir, bersama dengan Direktur Umum, Jenal Abidin, S.Pt, MP, dan Direktur Operasional, Denny Ariwibowo, S.E.Ak.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Siliwangi Jalan Gardu Tinggi No.31, Sukasari, Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat 16142. Laporan ini juga menyertakan informasi mengenai total aset perusahaan, dengan total aset di tahun 2019 sebesar Rp237.549.010.063 dan Rp222.328.601.880 di tahun 2020. Pendapat auditor independen, Drs. Haryo Tienmar dari KAP Tienmar, memberikan opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian) untuk tahun 2019 dan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) untuk tahun 2020.
Evaluasi atas laporan keuangan ini dilakukan berdasarkan Surat Perikatan Audit 030/HT/MKT/XII/2020 pada tanggal 21 Desember 2020, dengan proses evaluasi berlangsung dari tanggal 8 Februari hingga 25 Maret 2021. Laporan ini menandai komitmen Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas keuangan.
Sementara itu,Perusahaan Umum Daerah Pasar Satria telah merilis laporan posisi keuangan mereka per 31 Desember 2022. Berikut adalah beberapa poin penting dari laporan tersebut:
Aset Lancar
- Kas dan Bank: Rp 467.365.211
- Piutang Usaha: Rp 815.833.912 pada tahun 2022, naik dari Rp 574.587.974 pada tahun 2021
- Biaya Dibayar Dimuka: Rp 2.500.000
- Persediaan: Rp 290.579.047 pada tahun 2022, naik dari Rp 174.196.720 pada tahun 2021
- Jumlah Aset Lancar: Rp 1.583.026.412 pada tahun 2022, sedikit turun dari Rp 1.651.426.876 pada tahun 2021
Aset Tidak Lancar