Bogor Times-Program kemanusiaan Sinergi Foundation, mulai bergerak ke lokasi bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor di Sumatera Barat, Rabu (15/5). Keberangkatannya ini guna menyalurkan bantuan yang telah dihimpun dari donatur secara langsung
Tiba di Bandara Internasional Minangkabau pada Selasa (14/5) pukul 17.10 WIB, langkah pertama tim kemanusiaan Sinergi Foundation saat tiba di sana yakni lakukan asesmen terkait kebutuhan prioritas.
"Tiga hari ini akan fokus ke asesmen dulu sama mungkin bantuan yang bersifat kebutuhan dasar berupa makanan," ujar manajer program kemanusiaan Sinergi Foundation, Rahmi Indriyani.
Rahmi menuturkan beberapa perencanaan dalam menyalurkan bantuan ke lokasi bencana. Salah satu rencananya yakni mendirikan dapur umum dengan memberdayakan warga sekitar. Namun hal itu tergantung pada situasi di lapangan.
Sementara untuk rencana kedua akan menyalurkan makanan cepat saji. Di samping itu, bentuk bantuan yang akan jadi prioritas berupa kebutuhan dasar hidup.
"Plan pertamanya bikin dapur umum tapi nanti liat dulu di lokasi apa memungkinkan atau tidak. Apakah langsung bantuannya berupa makanan cepat saji saja ataukah nanti ada kebutuhan lain yang mendesak seperti mungkin ada hygiene kit," tambah Rahmi.
Intinya Rahmi menegaskan setiap titipan donatur tak ingin tepat sasaran. Untuk itu pertimbangan situasi dan kondisi lapangan jadi sorotan pertama setiba di lokasi bencana.
"Kita melihat kondisi di lapangan pokoknya," pungkas Rahmi.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dirilis Rabu (15/5), total korban meninggal akibat banjir lahar di Sumatera Barat ini mencapai 58 orang. Dengan kondisi demikian juga, BNPB tetapkan kondisi tanggap darurat hingga 14 hari ke depan.
Adapun korban luka-luka akibat bencana ini yang terdata mencapai 33 orang. Selain itu angka keluarga yang diungsikan sebanyak 1.543.
BNPB menerangkan lima kabupaten kota yang terdampak banjir lahar dingin dan tanah longsor sejak akhir pekan kemarin; mulai dari Kabupaten Agam, Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Padang, Solok.
Sejumlah jalan putus terdampak bencana tanah longsor hingga sempat melumpuhkan arus lalu lintas seperti di wilayah Malalak Kabupaten Agam (Jalan Penghubung Padang-Bukit Tinggi), Sitinjau Lauik Kabupaten Tanah Datar (Jalur penghubung Padang – Solok), Jalan Lembah Anai (Jalur Penghubung Bukit Tinggi-Padang).****
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Perpanjang Penyaluran Bantuan Beras 30 Kg untuk Jutaan Keluarga Penerima Manfaat Hingga Akhir
Bocah 10 Tahun di Lampung Selatan Menderita Kanker Tulang, Keluarga Mencari Bantuan untuk Pengobatan
Pemerintah Jawa Timur Berkomitmen Mengatasi Kelangkaan LPG 3 Kg dan Prioritaskan Bantuan bagi Masyarakat
Harapan Isteri dan Anak-anak Korban Tambang Emas Ilegal di Banyumas: Bantuan Pemerintah Diperlukan
Hotman Paris Siap Berikan Bantuan Hukum Gratis untuk Keluarga Korban Penculikan dan Penganiayaan
Komisi VIII DPR RI Lakukan Kunjungan Kerja ke Kota Bogor untuk Monitoring Penyaluran Bantuan
Cogreg Kekeringan, Warga Berebut Bantuan Air
Ratusan Bantuan Logistik dari Dinsos, Ringankankan Para Korban Banjir Bojonggede
Dulu Sempat Jadi Target Pemurtadan, Kini Maluku Tengah Disambangi SF untuk Salurkan Iftar dan Bantuan Pendidikan
Sinergi Foundation Salurkan Bantuan Pokok di Bencana Sumbar: Lakukan Asesmen Agar Tepat Sasaran