Bogor Times- Di akhir tahun 2024 KPAD Kabupaten Bogor merelease total pengaduan di KPAD Kabupaten Bogor sejumlah 81 kasus, baik pengaduan langsung maupun pengaduan Online.
Kasus terbesar didominasi oleh kasus kekerasan seksual sebanyak 22 kasus, ungkap Waspada MK, Wakil Ketua KPAD Kabupaten Bogor di Kantor KPAD.
Aduan terbesar kedua adalah Anak Dalam Situasi bencana sejumlah
14 kasus, disusul oleh aduan rebutan kuasa asuh sejumlah 11 aduan, lanjut Waspada.
Selain itu Waspada mengungkapkan pengaduan terkait hak pendidikan 4 kasus, dan kasus penculikan sebanyak 3 kasus terang Waspada MK. Sedangkan kasus oenelantaran anak sebanyak 6 kasus, Anak hilang 1 kasus, gangguan lalulintas oleh anak 2 kasus, Anak Berhadapan dengan Hukum ( ABH ) 7 kasus dan kasus Bullying 6 kasus, terang Waspada MK.
Baca Juga: Program Sedekah Sampah Indocement, Ubah Sampah Jadi Cuan Hingga Jadi Bahan Bakar Alternatif
Sementara lokus kekerasan tertinggi ada di Kecamatan Cibinong, sebesar 9 kasus, disusul kecamatan Megamendung, Ciomas dan Tamansari masing - masing 5 kasus kekerasan terhadap Anak, kemudian disusul Kecamatan Sukaraja, Gunung Putri, Cigombong, Gunugputri, Tajurhalang dan Rancabungur, masing - masing 4 kasus KTA, Sementara di Kecamatan Bojonggede, Gunungsindur, Babakanmadang, Caringin, masing - masing 3 kasus KTA, disusul Kecamatan Ciawi, Cilengsie, Sukamakmur, Cisarua, Cijeruk, Cibungbulang, Ciampea, Leuwiliang masing - masing 2 kasus KTA, sedangkan di Kecamatan Klapanunggal, Tanjungsari, Pamijahan, Jasinga, Rumpin, Kemang, Ciseeng, Parung masing - masing 1 kasus KTA, terang Waspada
Waspada menuturkan bahwa data tersebut belum tentu menggambarkan kondisi Kekerasan Terhadap Anak di Kabupaten Bogor, karena data tersebut baru data pengaduan yang masuk ke KPAD yang secara kebetulan menurun untuk tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, ujar Waspada.
Apakah penurunan data pengaduan tersebut bisa dikatakan penurunan kasus Kekerasan Terhadap Anak ( KTA) di Kabupaten Bogor ? Waspada MK, menjawab belum tentu juga, bisa iya bisa juga tidak, tegas Waspada MK. Bisa jadi hal tersebut menunjukkan kesadaran terhadap Perlindungan Anak masyarakat Kabupaten Bogor, meningkat sehingga KTA menurun, tapi bisa juga sebaliknya, kepedulian masyarakat terhadap Perlindungan Anak menurun, sehingga tidak peduli, yang berdampak pengaduan masyarakat menurun, urai Waspada MK.
Waspada MK, berharap pada tahun 2025, tingkat kesadaran masyarakat terhadap Perlindungan Anak lebih meningkat sehingga cita - cita meraih Kabupaten Bogor Predikat. Layak Anak segera terwujud. Untuk itu Waspada MK kepada seluruh masyarakat untuk Tidak Takut melapor / mengadu ke KPAD atau ke Aparat Penegak Hukum jika ada dugaan terjadinya Kekerasan Terhadap Anak ( KTA ) dimanapun dan kapanpun serta siapapun pelakunya.****
Artikel Terkait
KPAD Harus Punya Gedung Yang Megah, Sebagai Icon Perlindungan Anak di di Kabupaten Bogor.
KPAD Soroti Mudik Ramah Anak
KPAD Kab. Bogor Gelar Sosialisasi Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat ( PATBM ).
Refleksi Akhir Tahun, KPAD Sukses Tangani 150 Kasus Kekerasan
KPAD KABUPATEN BOGOR: Sanksi Disiplin Tidak Cukup Untuk Oknum Guru Agama Pelaku Kekerasan Seksual
Kenapa Harus Belajar Ngaji Sejak Dini? Simak Keterangan Ketua KPAD Kota Bogor
Ibu PKK Cogreg Rutin Berbagi Takjil, KPAD Kab Bogor: Itu Ketua PKK Desa Tercantik di Kabupaten Bogor
Maulid Nabi, Kemendikbud dan Ristek , KPAD Bogor Ajak Guru serta Ibu Cintai Anak, Eny Usmawati: Jangan Paksa Kehendak Anak
KPAD Kabupaten Bogor Berharap Bupati Terpilih Berkomitmen Terhadap Perlindungan Anak.
Bersama Yayasan, KPAD Kabupaten Bogor Gagas Desa Ramah Anak di Sukajaya