Bogor Times- Ketika masyarakat terbebani kondisi ekonomi. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengungkapkan prihal Firli Bahuri tercengang usai mengetahui kasus pergerakan mencurigakan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tak disentuh KPK. Padahal, kasus itu sudah dilaporkan PPATK sejak 2013.
"(Saya berbicara ke Kepala PPATK) 'Mas, itu kekayaan orang kok luar biasa? Kamu punya....', 'oh pak, nggak, sudah saya tracking, tahun 2013 itu sudah banyak keanehan-keanehan, dan sudah saya kirim suratnya ke KPK, enggak ditindaklanjuti'," tuturnya di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu, 8 Maret 2023.
Mahfud mengungkapkan bahwa laporan PPATK itu sudah di dilaporkan ke KPK, sejak lembaga antikorupsi itu dipimpin oleh Abraham Samad. Namun, hingga Firli Bahuri menduduki kursi tertinggi di KPK, kasus itu tak tersentuh.
Baca Juga: Geger! Warga Kemang Jadi Korban Penculikan Anak
"Sudah ada laporan pencucian uang, tapi dibiarin. Itu jamannya Abraham Samad, sejak jaman Samad terus dibiarin," ucapnya.
"Saya tanya pak Firli 'Ada atau nggak laporan itu?', 'tidak', 'coba periksa laporan nomor sekian tahun sekian', wah kaget. Sudah 10 tahun lebih, kenapa baru dibuka kan," imbuh Mahfud MD.
Dia menuturkan, pernah menemukan kasus yang serupa dengan Rafael Alun Trisambodo. Dia menuturkan, sebanyak 69 pegawai Kemenkeu dilaporkan ke Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pada 2019. Hal itu didasari saat dia menemukan keanehan dalam transaksi para pegawai Kemenkeu.
Baca Juga: Jokowi Hadiri Penyerahan Pesawat Super Hercules TNI AU
"Saya kirim lagi ke bu Sri Mulyani, ada 69 pegawai pajak yang sudah dilaporkan oleh PPATK, diduga melakukan pencucian uang," ucap Mahfud MD
"Dilaporkan oleh PPATK ke Irjen Menteri Keuangan pada bulan September tahun 2019," ujarnya.
Tidak hanya itu, Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan telah menemukan transaksi mencurigakan di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Tak tanggung, transaksi itu senilai Rp300 triliun.
Baca Juga: Kasus Maling Uang Rakyat SMK Generasi Mandiri Segera ke Meja Hijau
Mahfud MD menambahkan, sebagian besar transaksi mencurigakan itu berada di lingkungan Dirjen Pajak dan Bea Cukai. "Saya sudah dapat laporan terbaru tadi pagi, malah ada pergerakan mencurigakan senilai Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai," kata Mahfud MD di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu 8 Maret 2023.
Dijelaskan Mahfud MD, temuan ini di luar dari transaksi Rp500 miliar milik rekening mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo dan keluarganya.
Mengulas, sebanyak 40 lebih rekening Rafael Alun Trisambodo dan keluarganya telah dibekukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Pria yang juga menjabat Ketua Tim Pengendalian Tindak Pidana Pencucian Uang telah melaporkan temuan itu langsung kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.
"Kemarin ada 69 orang dengan nilai hanya enggak sampai triliunan, (sekitar,red) ratusan miliar. Hari ini sudah ditemukan lagi kira-kira Rp300 triliun. Itu harus dilacak, dan saya sudah sampaikan ke Bu Sri Mulyani (Menkeu,red), PPATK juga sudah menyampaikan," pungkasnya.****
Artikel Terkait
Polisi Ciduk Jaringan Pengoplos Gas LPG di Bogor
Polsek Kemang Ringkus Jaringan Begal, Satu Unit Motor dan Mobil Diamankan
Wow! Pemerintah Alokasikan Rp250 Miliar Perkuat SDM Pesantren
Ruwahan Majlis Taklim Anak Sholeh, Edukasi Anak Sadar Sejarah
Mayat Tengkorak Gegerkan Warga, Polsek Taman Sari Gelar Penyidikan
Kasus Maling Uang Rakyat SMK Generasi Mandiri Segera ke Meja Hijau
Ibu Iriana Joko Widodo Tinjau Penanggulangan Sampah dan Narkoba
Polres Bogor Gelar Sertijab Wakapolres Bogor, Kabag Ops, Kabag Ren, Kasat Samapta Hingga Kapolsek
Jokowi Hadiri Penyerahan Pesawat Super Hercules TNI AU
Geger! Warga Kemang Jadi Korban Penculikan Anak