Bogor Times - Bagi para ahli tafsyir pasti akan menguasa disiplin ilmu Mantiq.
Dalam beberapa literasi menerangkan, ilmu Mantiq (logika) disebut juga Mi'yar al Ulum (standar beberapa ilmu) dan ilmu Mizan (ilmu pengukur). Cabang ilmu ini dinamakan mantiq, karena secara bahasa, 'mantiq' memiliki keterkaitan dengan tiga.
Beberapa pemahaman yang bersifat menyeluruh (al-idzrakat al-kulliyat);
Kemampuan berpikir (al-quwwah al-'aqilah), sebagai sumber lahirya beberapa pemahaman yang bersifat menyeluruh.
Baca Juga: Kiat dalam Islam Selamatkan Keluarga dari Api Neraka
Penyampaian (pengucapan) atas beberapa pemahaman tersebut. [Lihat: Al-Malawi, Syarh as-Sullam, hlm. 31]
Sedangkan pengertian ilmu mantiq secara istilah diartikan sebagai berikut:
أَلَةٌ قَانُوْنِيَّةٌ تَعْصِمُ مُرَاعَتُهُ الذَّهْنَ عَنِ الْخَطَاءِ فِى فِكْرِهِ
“Suatu alat yang berisi aturan-aturan di mana dengan menjaganya kita dapat melindungi hati dari kesalahan berpikir.” [Lihat: Al-Ahdlari, Syarh al-'Allamah al-Ahdlari 'ala as-Sullam, hlm. 24]
Manfaat mempelajari ilmu Mantiq di antaranya :
a. Lindungi hati (pikiran) agar tidak terjerumus pada kesalahan pola berpikir;
B. Sebagian Ulama mengatakan, apabila ilmu ini kita kuasai dan kita terapkan maka ilmu ini bisa membantu membedakan antara karangan shahih (benar) dan fasid (rusak).
Baca Juga: Dalil Larangan Berbuat Jujur dalam Kondisi Tertentu
llmu ini pertama kali muncul di negara Yunani dan sebagai pencetusnya adalah Aristoteles. Tema pembahasan dalam ilmu ini mengenai pengetahuan-pengetahuan yang bersifat tashawwur (memahami makna tanpa penyandaran hukum) dan tashdiq (memahami penyandaran hukum).
Sumber dari ilmu ini berasal dari akal manusia. Sedangkan pembahasan di dalamnya berkisar mengenai keputusan-keputusan yang bersifat penalaran, yang mengulas tentang sifat al-mu'arrifat (beberapa definisi), al-aqyisat (beberapa qiyas), dan hal-hal lain yang terkait dengan keduanya.
Ilmu ini lebih utama dari pada cabang ilmu lain karena memiliki aspek kegunaan yang bersifat umum. Setiap cabang ilmu berisi tashawwur (konsepsi) atau tashdiq (legalitas), sedangkan ilmu Mantiq menggabungkan keduanya. Meskipun ketika kita pandang dari aspek lain, sebagian cabang ilmu juga lebih unggul dari pada ilmu Mantiq.
Baca Juga: Cara Mudah Belajar Bahasa Sunda Bagi Pemula
Dengan demikian, memandang dari tema pembahasannya, cabang ilmu ini bersifat menyeluruh (kulli) dibandingkan dengan cabang ilmu lain.****
Cc.Afni
Artikel Terkait
Perbedaan Pendapat Ahli Nahwu Tentang Tema-tema Awal Penyusunan
Catatan Sejarah Peletak Batu Pertama Ilmu Nahwu
Pengertian Ilmu Shorof
Cara Mudah Belajar Bahasa Sunda Bagi Pemula
Pentingnya Belajar Ilmu Shorof
Inilah Perbedaan Ilmu Shorof dan Nahwu
Simak Beberapa Pembahasan dalam Ilmu Shorof
Dalil Larangan Berbuat Jujur dalam Kondisi Tertentu
Kejujuran yang Salah dengan Lipatan Dosa
Kiat dalam Islam Selamatkan Keluarga dari Api Neraka