Bogor Times-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan tanggapan terhadap pernyataan Aryanto Misel, penemu Nikuba (Niku Banyu), yang menyatakan bahwa ia tidak memerlukan bantuan dari pemerintah maupun BRIN dalam mengembangkan temuannya.
Laksana Tri Handoko, Kepala BRIN, mengumumkan bahwa BRIN akan menyelenggarakan pertemuan dengan media untuk merespons pernyataan Aryanto. Handoko menekankan pentingnya bagi para penemu dan inovator untuk dapat membuktikan secara ilmiah temuan mereka agar dapat diterima oleh komunitas ilmiah.
Dalam keterangan resmi yang diberikan oleh BRIN, pertemuan dengan media akan dilaksanakan pada Kamis, 13 Juli 2023. Handoko sebelumnya telah mengajak Aryanto untuk bekerja sama dalam pengembangan Nikuba, namun belum ada kepastian mengenai tawaran kerja sama tersebut.
Handoko juga menegaskan bahwa BRIN tidak memberikan pengakuan terhadap suatu temuan tanpa bukti ilmiah yang memadai. BRIN berkomitmen untuk mengembangkan dan menguji temuan tersebut secara ilmiah hingga terbukti dapat diterima oleh komunitas ilmiah.
Dalam dunia sains, kehati-hatian menjadi hal yang sangat penting, dan bukti ilmiah menjadi dasar utama dalam penerimaan suatu temuan oleh komunitas ilmiah. BRIN mengajak Aryanto dan inovator lainnya untuk terus mengembangkan temuan mereka dengan bukti ilmiah yang kuat demi kemajuan dan peningkatan daya saing Indonesia di bidang riset dan inovasi.
Temuan Aryanto mengenai Nikuba, bahan bakar berbasis hidrogen yang dapat dihasilkan dari air, telah menarik perhatian berbagai pihak sebelumnya. Aryanto telah diundang untuk mempresentasikan Nikuba di Italia, dan temuannya juga telah digunakan oleh Kodam III/Siliwangi sebagai bahan bakar untuk sepeda motor Bintara Pembina Desa (Babinsa).