• Kamis, 21 November 2024

Tiongkok Mendorong Kerja Sama ASEAN dan Perkuat Hubungan dengan Indonesia dalam Konferensi di Jakarta"

- Jumat, 14 Juli 2023 | 10:20 WIB
ilustrasi bendera china  (https://pixabay.com/)
ilustrasi bendera china (https://pixabay.com/)

Bogor Times- Pada sebuah konferensi pers di Jakarta, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menegaskan komitmennya untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia dan mendorong kerja sama dengan negara-negara ASEAN.

Diplomat senior RRT Wang Yi menekankan pentingnya kolaborasi antara RRT dan Indonesia, termasuk proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung yang dijadwalkan akan segera direalisasikan. Ia juga menyoroti upaya kerja sama Tiongkok dengan negara-negara ASEAN, seperti Kamboja dan Laos.

Wang Yi menjelaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara yang ditandatangani oleh para pemimpin Beijing dua dekade lalu.

Proyek-proyek penting seperti Jalan Tol Golden Harbour di Kamboja dan Jalur Kereta Api China-Laos, yang menjadi jalur kereta api pertama yang menghubungkan ASEAN dan China, telah membawa manfaat yang signifikan bagi lebih dari dua miliar orang.

Dalam konferensi tersebut, Wang Yi juga menggarisbawahi peran aktif Tiongkok dalam mendukung kerangka kerja sama regional yang berpusat pada ASEAN.

Tiongkok berkomitmen untuk bersikap terbuka, inklusif, dan menghilangkan campur tangan yang tidak perlu. Wang Yi menyambut baik kemajuan dalam pembacaan kedua teks "Kode Etik di Laut Cina Selatan" dan mendukung upaya untuk membuat dokumen panduan oleh semua pihak untuk mempercepat penyelesaian awal "Kode Etik".

"Dalam menghadapi situasi global yang kompleks, Wang Yi menekankan kesiapan Tiongkok untuk bekerja sama dengan negara-negara ASEAN untuk mencapai kesuksesan, memperdalam hubungan bilateral, dan menciptakan kawasan yang stabil dalam jangka panjang,"kata Wang Yi pada Kamis,13 juli 2023.

Wang mengungkapkan bahwa kerja sama antara kedua negara, termasuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, akan segera terealisasi. Dia juga menyebutkan kolaborasi dengan negara-negara ASEAN lainnya, seperti Kamboja dan Laos.

"Dan kerja sama ini sejalan dengan Traktat Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara yang ditandatangani para pemimpin Beijing dua dekade yang lalu. Proyek-proyek penting seperti Jalan Tol Pelabuhan Emas di Kamboja dan Kereta Api China-Laos yang menjadi kereta api pertama yang menghubungkan ASEAN dan China, telah memberikan manfaat signifikan bagi lebih dari dua miliar orang,"ungkap Wang.

Dalam sebuah konferensi di Jakarta, diplomat senior China, Wang Yi, menunjukkan keseriusan China dalam memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia.

Dalam konferensi tersebut, Wang Yi juga membahas keberhasilan kerja sama China dengan negara-negara ASEAN, termasuk zona perdagangan bebas.

"China berpartisipasi aktif dan mendukung kerangka kerja sama regional yang berpusat pada ASEAN secara terbuka dan inklusif serta menghilangkan campur tangan. China juga menyambut baik keberhasilan pembacaan kedua teks 'Kode Etik di Laut China Selatan' dan mendukung upaya pembentukan dokumen panduan oleh semua pihak untuk mempercepat penyelesaian awal 'Kode Etik,"tambah Wang.

Wang Yi mengakui bahwa situasi global saat ini sangat kompleks. China siap bekerja sama dengan ASEAN untuk mencapai keberhasilan, memperdalam hubungan bilateral, dan menciptakan kawasan yang stabil dalam jangka panjang.

Dalam konferensi tersebut, Wang Yi juga membahas keberhasilan kerja sama China dengan negara-negara ASEAN, termasuk zona perdagangan bebas.

"China berperan aktif dan secara tegas mendukung kerangka kerja sama regional yang berpusat pada ASEAN dengan sikap terbuka dan inklusif, serta menghilangkan campur tangan. China juga menyambut baik kemajuan dalam pembacaan kedua teks "Kode Etik di Laut China Selatan" dan mendukung upaya pembentukan dokumen panduan oleh semua pihak untuk mempercepat penyelesaian awal "Kode Etik,"singkat dia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Febri Daniel Manalu

Tags

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X