Bogor Times-Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam (PP GPI) menggelar Sidang Dewan Organisasi (SDO) dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dengan tema "Tantangan dan Khittah Perjuangan Pemuda Islam Menghadapi Tahun Politik 2024". Sidang ini menjadi momentum penting bagi GPI dalam mengawal proses demokrasi dan melahirkan pemimpin bangsa yang berkualitas.
Dalam SDO dan Rakornas kali ini, PP GPI menetapkan beberapa kebijakan penting untuk memperkuat sistem perkaderan dan memperkuat program perjuangan GPI. Beberapa kebijakan yang disepakati antara lain:
Menetapkan Pedoman Tsaqofah, yakni pedoman sistem perkaderan GPI.Menetapkan Khittah Perjuangan GPI sebagai arah perjuangan organisasi.Menetapkan Garis-garis Program Perjuangan (GBPP) sebagai panduan program GPI.
Menetapkan Kurikulum Pelatihan Brigade untuk membentuk kader yang berkualitas.Menetapkan Pedoman Organisasi sebagai acuan struktur dan tata kerja GPI.
Selain itu, dalam Sidang Dewan Organisasi ini juga dibentuk Keluarga Besar Gerakan Pemuda Islam (KB GPI). KB GPI adalah sebuah forum silaturrahmi bagi para alumni GPI dari masa ke masa. Dalam KB GPI, Bapak Muhammad Yamin dari Dewan Syuro PP GPI ditunjuk sebagai Caretaker tunggal Pimpinan Pusat KB GPI, dibantu oleh Frederik Nugraha, Ketua Umum PP GPI sebagai Anggota Caretaker KB GPI.
Muktamar ke-8 Gerakan Pemuda Islam (GPI) juga ditetapkan untuk dilaksanakan di wilayah Provinsi Sumatera Utara pada bulan Juni 2024.
Dalam rangka menghadapi tahun politik 2024, GPI menyusun rekomendasi internal dan eksternal yang mencakup beberapa isu penting, seperti pembubaran Al Zaetun, pembatasan kepemilikan aset oleh asing, melakukan ijtima pemuda untuk mendukung atau tidak calon presiden 2024, menolak pelemahan KPK, dan menolak calon presiden yang terindikasi korupsi.
Ketua Umum PP GPI, Frederik Nugraha, menyampaikan bahwa SDO dan Rakornas merupakan agenda wajib bagi GPI untuk merumuskan program-program strategis dan kebijakan-kebijakan penting.
"GPI berkomitmen untuk berkontribusi dalam membangun pemimpin nasional yang berkualitas demi kemajuan bangsa dan negara,"kata Frederik Nugraha.
Tahun Politik 2024." Frederik mengungkapkan bahwa tema tersebut merujuk pada kiprah GPI dalam mengawal proses demokrasi lima tahun ke depan dan menegaskan komitmen GPI dalam melahirkan pemimpin bangsa yang berkualitas.
"Sidang Dewan Organisasi (SDO) ini menjadi sarana bagi kami untuk merumuskan program-program strategis yang akan kami jalankan dalam menghadapi tahun politik yang krusial. Semua kebijakan yang telah disepakati dalam Rakornas dan SDO ini merupakan bentuk terjemahan dari amanah AD/ART GPI," tambah Frederik Nugraha dalam sambutannya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PP GPI juga menyampaikan bahwa SDO merupakan agenda wajib bagi organisasinya, dan setidaknya diadakan satu kali dalam satu periode kepengurusan. Tujuan utamanya adalah untuk merumuskan program-program strategis dan mensyahkan kebijakan-kebijakan yang sudah dibahas dalam rapat-rapat pleno PP GPI
Penulis : Febri Daniel Manalu
