• Minggu, 24 November 2024

Podcast Tempo dan Erick Thohir Sepakat Berdamai melalui Mediasi

- Kamis, 20 Juli 2023 | 21:36 WIB
Foto Menteri BUMN Erick Tohir (Febri Daniel Manalu)
Foto Menteri BUMN Erick Tohir (Febri Daniel Manalu)

Bogor Times-Dalam resume hasil mediasi antara Podcast Tempo dan Menteri BUMN, Erick Thohir, kedua belah pihak sepakat untuk tidak melanjutkan sengketa ke ranah hukum, kecuali jika terjadi pelanggaran kesepakatan yang telah dibuat dalam mediasi. Keputusan tersebut mencerminkan semangat untuk menyelesaikan sengketa secara damai dan mencari solusi yang baik bagi kedua belah pihak.

Dewan Pers mengapresiasi proses mediasi ini sebagai langkah positif dalam menyelesaikan konflik media secara profesional dan etis. Sebagai lembaga pengawas media di Indonesia, Dewan Pers berharap agar pers nasional senantiasa mengedepankan kode etik jurnalistik dalam menyajikan informasi melalui berbagai platform informasi yang ada.

Melalui mediasi ini, diharapkan tercipta pemahaman yang lebih baik antara media dan narasumber terkait batasan-batasan yang harus diikuti dalam pemberitaan. Dengan demikian, konflik serupa dapat dihindari dan proses pemberitaan dapat tetap berlangsung secara objektif, berimbang, dan sesuai dengan prinsip-prinsip etika jurnalistik.

Dewan Pers juga berharap bahwa pelaksanaan hasil mediasi ini akan menjadi contoh bagi media lainnya dalam menyelesaikan sengketa dan mencari solusi bersama tanpa harus melibatkan proses hukum yang lebih panjang dan mahal. Dengan mengutamakan mediasi, media diharapkan dapat menciptakan suasana kerja yang lebih harmonis dan mendukung kebebasan pers dengan tetap berpegang pada etika dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas jurnalistik.

Dalam menghadapi perubahan dan perkembangan media yang semakin pesat, Dewan Pers juga mengingatkan seluruh media untuk senantiasa beradaptasi dengan tuntutan zaman, tetapi tetap memegang teguh nilai-nilai etika dan integritas dalam menyajikan informasi kepada masyarakat.

Sengketa antara media dan narasumber adalah hal yang wajar dalam dunia jurnalisme, namun penyelesaiannya harus diupayakan dengan cara-cara yang lebih konstruktif dan bertanggung jawab. Mediasi menjadi salah satu bentuk pendekatan yang dapat menciptakan pemahaman dan solusi bersama, sehingga masing-masing pihak dapat melanjutkan aktivitasnya dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme.

Dewan Pers juga berkomitmen untuk terus mengawasi dan memberikan pengawalan terhadap media dalam menjalankan tugasnya sebagai pilar demokrasi. Pengawasan yang cermat akan membantu mencegah terjadinya pelanggaran kode etik dan memastikan informasi yang disajikan akurat, berimbang, dan bertanggung jawab.

Selain itu, masyarakat juga memiliki peran penting dalam membantu menjaga integritas media dengan menjadi konsumen informasi yang kritis dan cerdas. Masyarakat haruslah menjadi bagian dari upaya untuk mendorong media agar selalu mengutamakan prinsip-prinsip etika dalam pemberitaannya.

Dalam era digital yang semakin maju, transparansi dan akuntabilitas menjadi hal yang sangat penting bagi setiap media. Media harus berkomitmen untuk memberikan informasi yang jujur, tanpa manipulasi, serta dengan menghindari sensationalisme atau penyajian informasi yang bersifat merugikan atau merugikan pihak lain.

Dewan Pers berharap bahwa hasil mediasi antara Podcast Tempo dan Menteri BUMN, Erick Thohir, menjadi langkah awal untuk meningkatkan hubungan yang lebih baik dan saling menghargai antara media dan narasumber. Semoga konflik-konflik serupa di masa depan dapat diselesaikan dengan cara yang sama, sehingga kebebasan pers tetap terjaga sambil tetap mengedepankan etika dan integritas sebagai pijakan dalam bertugas sebagai penyampai informasi kepada masyarakat.

Dewan Pers juga mendorong adanya dialog dan kolaborasi yang lebih intens antara media dan para narasumber dalam mengatasi perbedaan pandangan atau ketidaksepahaman. Melalui dialog yang terbuka dan saling menghormati, media dapat mendapatkan sudut pandang yang lebih komprehensif dan narasumber juga dapat merasa dihargai dan didengarkan.

Selain itu, dalam konteks pers nasional, pelibatan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat sipil, menjadi sangat penting dalam membangun kepercayaan dan kualitas media. Kerjasama yang baik antara media, pemerintah, dan masyarakat akan membantu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penyelenggaraan jurnalisme yang berkualitas dan bertanggung jawab.

Dewan Pers juga mengajak seluruh pihak terkait untuk terus meningkatkan literasi media di masyarakat. Literasi media akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang cara mengakses, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dari berbagai sumber. Dengan literasi media yang tinggi, masyarakat akan lebih mampu membedakan informasi yang akurat dan berimbang dari konten yang tidak benar atau berpotensi menyesatkan.

Selain itu, keberagaman dan pluralitas media harus tetap dijaga sebagai salah satu pijakan penting dalam membangun demokrasi yang kuat. Media yang beragam akan memberikan kesempatan bagi berbagai suara dan pandangan untuk didengar, sehingga masyarakat dapat lebih kaya informasi dan sudut pandang dalam membentuk opini dan pengambilan keputusan.

Dewan Pers juga berharap bahwa proses mediasi yang telah berhasil mencapai kesepakatan antara Podcast Tempo dan Menteri BUMN, Erick Thohir, dapat menjadi contoh positif bagi media dan narasumber lainnya dalam menyelesaikan konflik atau perbedaan pandangan dengan pendekatan yang lebih konstruktif dan dialogis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Febri Daniel Manalu

Tags

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X