• Sabtu, 23 November 2024

Surabaya Larang Sekolah Memaksa Beli Seragam di Koperasi: Solusi Terjangkau untuk Kesetaraan Pendidikan

- Selasa, 25 Juli 2023 | 23:12 WIB
Walikota Surabaya berduka dalam tragedi Arema Vs Persebaya FC (Instagram/@arifrachmattaufiksyahputra)
Walikota Surabaya berduka dalam tragedi Arema Vs Persebaya FC (Instagram/@arifrachmattaufiksyahputra)

Bogor Times-isu mengenai harga seragam sekolah yang tinggi telah menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Surabaya. Menanggapi masalah ini, langkah tegas telah diambil dengan melarang pihak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di wilayah tersebut untuk memaksa orangtua siswa membeli seragam melalui koperasi sekolah.

Harga seragam sekolah yang cenderung mahal telah lama menjadi permasalahan bagi banyak orangtua di Kota Surabaya. Seragam sekolah merupakan salah satu kebutuhan pokok para siswa, namun tingginya harga seragam tersebut kadang-kadang menimbulkan beban finansial yang berat bagi sebagian orangtua. Beberapa pihak sekolah kerap kali menjadikan koperasi sekolah sebagai satu-satunya opsi pembelian seragam, sehingga orangtua siswa terpaksa harus membeli dengan harga yang ditentukan tanpa bisa mencari alternatif harga yang lebih baik.

Pemerintah Kota Surabaya menyatakan bahwa praktek memaksa orangtua siswa untuk membeli seragam di koperasi sekolah adalah tidak sah dan tidak etis. Setiap orangtua seharusnya memiliki kebebasan untuk memilih dan mendapatkan harga yang sesuai dengan anggaran keluarga masing-masing.

Larangan tegas telah diberlakukan untuk menghentikan praktik yang merugikan ini.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya,Yusuf Masruh menegaskan bahwa para sekolah negeri harus memberi kebebasan kepada orangtua siswa untuk membeli seragam di tempat mereka sendiri. Jika sekolah menyediakan seragam melalui koperasi sekolah, harga harus terjangkau dan kompetitif.

Hal ini bertujuan untuk meringankan beban ekonomi keluarga siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif bagi semua pihak.

Meski melarang pihak sekolah untuk memaksa membeli seragam di koperasi sekolah, Pemerintah Kota Surabaya tetap mendorong kerjasama antara sekolah dengan koperasi untuk mencari solusi terbaik dalam menyediakan seragam sekolah yang terjangkau.

Selain itu, orangtua juga diingatkan untuk tetap memperhatikan kualitas seragam demi kenyamanan dan keselamatan para siswa.Pihak sekolah diimbau untuk segera menyesuaikan kebijakan mereka sesuai dengan larangan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Semua elemen masyarakat, termasuk sekolah dan orangtua siswa, perlu bersinergi mencari solusi terbaik guna menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif, adil, dan berkeadilan bagi seluruh warga sekolah.

"Setelah diberlakukannya larangan memaksa orangtua siswa membeli seragam di koperasi sekolah, pihak sekolah dan koperasi bekerja sama untuk mencari solusi terbaik guna menjawab kebutuhan para siswa akan seragam sekolah tanpa memberatkan orangtua secara finansial,"ujar kadisdik.

Salah satu langkah konkret yang diambil adalah melakukan evaluasi mendalam terhadap harga dan kualitas seragam sekolah yang disediakan. Pihak sekolah berkolaborasi dengan koperasi untuk menetapkan harga yang wajar dan terjangkau tanpa mengorbankan mutu dari seragam tersebut. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk bahan baku, proses produksi, dan margin keuntungan yang masuk akal.

Tidak hanya itu, pihak sekolah juga membuka pintu lebar-lebar bagi para supplier lokal yang ingin berpartisipasi dalam penyediaan seragam sekolah. Dengan melibatkan lebih banyak supplier, diharapkan akan terjadi persaingan sehat yang pada akhirnya dapat menekan harga seragam sehingga lebih terjangkau oleh masyarakat.

"Tidak hanya berfokus pada harga, upaya juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas seragam. Pihak sekolah bersama koperasi melakukan pemantauan ketat terhadap proses produksi seragam agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Seragam-segaram yang telah memenuhi standar kualitas tersebut baru akan dijual kepada siswa. Dengan demikian, diharapkan seragam tersebut akan lebih awet dan tahan lama, sehingga orangtua tidak perlu mengganti seragam terlalu sering,"jelas Yusuf.

Selain itu, pihak sekolah juga mengadakan program bantuan bagi keluarga siswa yang membutuhkan. Program ini bertujuan untuk memberikan bantuan berupa seragam sekolah secara gratis atau dengan potongan harga kepada siswa-siswa dari keluarga kurang mampu. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi beban finansial keluarga dalam menghadapi kebutuhan seragam sekolah.

"Langkah-langkah proaktif ini mendapat dukungan positif dari masyarakat, terutama dari orangtua siswa yang merasa dihargai dan didengar oleh pihak sekolah. Keterlibatan pemerintah dan pihak terkait dalam mencari solusi juga diapresiasi sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan akses pendidikan yang merata bagi semua lapisan masyarakat,"urainya.

Dengan adanya larangan memaksa membeli seragam di koperasi sekolah dan berbagai upaya yang dilakukan untuk mencari solusi terbaik, diharapkan masalah harga seragam sekolah di Kota Surabaya dapat teratasi secara bertahap. Semua pihak dapat belajar dari pengalaman ini dan terus berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif, adil, dan bermartabat bagi seluruh komponen yang ada di dalamnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Febri Daniel Manalu

Tags

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X