Bogor Times-Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, telah menegaskan bahwa dirinya tidak mungkin menjadi calon wakil presiden (cawapres) dalam Pilpres 2024 karena masih memiliki keterbatasan, seperti usia dan ilmu pengetahuan yang belum mencukupi. Pernyataan tersebut ia sampaikan di Solo pada Kamis,3 Agustus 2023.
Gibran, yang juga merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo, menanggapi wacana yang mencuat terkait dirinya sebagai potensi cawapres yang mendampingi Prabowo Subianto. Meskipun namanya diusulkan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Nusron Wahid, sebagai pasangan yang ideal bagi Prabowo, Gibran mengisyaratkan bahwa dirinya belum siap untuk peran tersebut.
"Enggak mungkin, wis tak jawab (sudah saya jawab)," tegas Gibran saat ditemui di Solo pada Selasa,1Agustus 2023.
Ia menegaskan bahwa usia dan ilmu pengetahuannya belum mencukupi untuk menjabat sebagai calon wakil presiden. Gibran juga menyatakan bahwa masih ada banyak hal yang perlu ia pelajari dan tingkatkan dalam kesiapan dirinya dalam berpolitik.
"Sudah saya jawab, umur belum cukup, ilmunya belum cukup, semua belum cukup. Aku kudu piye meneh? (saya harus bagaimana lagi?)" ungkapnya.
Gibran menarik perhatian publik sejak menjadi Wali Kota Solo dan sebagai anak dari Presiden Jokowi. Namun, keputusan dan pernyataannya yang jelas tentang ketidakmungkinan menjadi cawapres menunjukkan kesiapannya untuk berpolitik dengan hati-hati dan bijaksana.
Sebagai salah satu tokoh muda yang menjadi sorotan dalam politik Indonesia, sikapnya ini telah menjadi perbincangan dalam dinamika persiapan Pilpres 2024 yang semakin menarik untuk disimak.
Meskipun Gibran Rakabuming Raka menegaskan ketidakmungkinannya menjadi cawapres dalam Pilpres 2024, namanya tetap menjadi sorotan dalam arena politik. Usulan dari Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Nusron Wahid, tentang kemungkinan pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres mendatang telah menambah dinamika persiapan menuju kontestasi politik yang penuh ketertarikan.
"Dukungan dan usulan dari berbagai partai politik menjadi faktor kunci dalam Pilpres. Partai politik memiliki peran penting dalam menentukan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung. Nama-nama yang diusulkan dan diberikan dukungan akan mempengaruhi arah perjalanan Pilpres 2024,"ujar Gibran.
Selain Gibran, Prabowo Subianto sendiri merupakan calon potensial yang sangat berpengaruh dalam politik Indonesia. Sebagai salah satu tokoh yang memiliki basis massa yang kuat, Prabowo menjadi magnet bagi berbagai pihak yang ingin bermitra dalam perhelatan Pilpres.
Namun, belum ada respons dari Partai Gerindra terkait usulan Gibran sebagai cawapres Prabowo. Sementara itu, proses gugatan batas usia cawapres yang sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi menambah kompleksitas dalam perjalanan persiapan Pilpres. Keterlibatan kader-kader Gerindra dalam mengusulkan amandemen UU Pemilu yang mengubah batas usia capres dan cawapres menjadi 35 tahun menjadi sorotan penting dalam perdebatan politik.
Dalam perkembangan politik yang semakin menarik perhatian ini, masyarakat diharapkan untuk terus memantau dan mengawasi proses politik yang berlangsung. Peran masyarakat dalam pemilihan pemimpin yang berkualitas dan memiliki visi yang jelas sangat penting untuk memajukan bangsa dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Semakin aktif dan cerdas dalam memilih pemimpin dan partai politik, semakin besar dampak positif yang dapat diberikan untuk kemajuan negara.