Ancaman Serius PPP: Masa Depan Kolaborasi dengan PDIP Dipertanyakan

- Senin, 14 Agustus 2023 | 21:06 WIB
Foto  Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PPP Arsul Sani. (Penulis/Febri Daniel Manalu)
Foto Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PPP Arsul Sani. (Penulis/Febri Daniel Manalu)

Bogor Times-Suasana politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin memanas dengan pernyataan tegas yang datang dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Partai ini menarik perhatian dengan mengajukan pertanyaan penting mengenai masa depan kerja sama politiknya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), terutama dalam konteks kemungkinan Sandiaga Uno apabila tidak dipilih sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

Pernyataan ini datang dari anggota Komisi III DPR RI Fraksi PPP, Arsul Sani."PPP menghadapi situasi yang sangat kritis. Jika Sandiaga Uno tidak dipilih sebagai cawapres pendamping Ganjar Pranowo,kami akan melakukan evaluasi mendalam terkait kolaborasi dengan PDIP," tegas Arsul Sani dalam sebuah konferensi pers di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa,14 Agustus 2023.

"Kami tidak ragu untuk mempertimbangkan apakah tetap bekerja sama dengan PDIP atau tidak, tergantung pada keputusan strategis yang akan diambil,"ungkap anggota DPR RI ini.

Situasi tegang di internal PPP semakin dirasakan, terutama dengan semakin menyusutnya peluang Sandiaga Uno untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo.

Walau demikian, Arsul menegaskan bahwa pembahasan ini masih dalam tahap awal dan belum ada keputusan final. "Kami akan melakukan diskusi yang lebih mendalam dalam waktu dekat. Keputusan yang akan diambil selalu akan dipandu oleh kepentingan terbaik partai dan masyarakat Indonesia,"tambahnya.

Ancaman serius yang diungkapkan oleh PPP ini memberi gambaran tentang kompleksitas dan ketegangan dalam persiapan politik menjelang Pilpres 2024.

Kemungkinan perubahan arah kolaborasi politik antara partai-partai besar seperti PPP dan PDIP memiliki potensi untuk membawa implikasi yang signifikan terhadap dinamika politik nasional. Kini, perhatian semua pihak tertuju pada perkembangan selanjutnya dan bagaimana strategi partai-partai ini akan disesuaikan untuk menghadapi kemungkinan perubahan yang mungkin terjadi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Febri Daniel Manalu

Tags

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X