Bogor Times-Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, kembali memukau publik dengan tradisi mengenakan pakaian adat saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang digelar pada Rabu, 16 Agustus 2023.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Jokowi mengenakan pakaian adat yang mewakili beragam suku di Indonesia, menggambarkan kekayaan budaya dan keberagaman yang menjadi ciri khas bangsa.
Tradisi ini dimulai oleh Presiden Jokowi sejak tahun 2017, menjadikannya presiden pertama yang mengenakan pakaian adat dalam Sidang Tahunan MPR. Berikut adalah daftar pakaian adat yang dipakai oleh Presiden Jokowi dalam setiap Sidang Tahunan MPR:
Tahun 2017 - Baju Adat Bugis (Suku Bugis, Sulawesi Selatan):
Pada tahun pertama tradisi ini dimulai, Presiden Jokowi mengenakan Songkok Emas yang merupakan baju adat Suku Bugis. Langkah ini diambil untuk menggambarkan kekayaan budaya dan keanekaragaman di Indonesia.
Tahun 2019 - Baju Adat Sasak (Suku Sasak, Nusa Tenggara Barat):
Pada tahun ini, Presiden Jokowi mengenakan baju adat Sasak yang dikenal dengan sebutan Pegon. Baju adat ini dilengkapi dengan ikat kepala Sapuq, memberi penghormatan kepada budaya Nusa Tenggara Barat.
Tahun 2020 - Baju Adat Sabu (Suku Sabu, Nusa Tenggara Timur):
Pakaian adat dari Suku Sabu menjadi pilihan Presiden Jokowi pada tahun ini. Kemeja hitam lengan panjang, kain selempang bercorak bunga emas, dan ikat kepala serupa menjadi bagian dari pakaian adat tersebut.
Tahun 2021 - Baju Adat Badui (Suku Badui, Banten):
Pada tahun ini, Presiden Jokowi mengenakan baju adat suku Badui sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai adat suku tersebut. Baju kutung, tas selempang, dan ikat kepala Telekung menjadi pilihan yang diambil.
Tahun 2022 - Pakaian Adat Paksian (Bangka Belitung):
Pakaian adat Paksian dari Bangka Belitung dipilih oleh Presiden Jokowi pada tahun ini. Ornamen Pucuk Rebung dengan pesan kerukunan menjadi ciri khas pakaian adat tersebut.
Tahun 2023 - Baju Adat Tanimbar (Suku Tanimbar, Maluku):
Dalam Sidang Tahunan MPR tahun ini, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Suku Tanimbar dari Maluku. Pakaian adat ini dilengkapi dengan selempang skwai di dada, penutup kepala Suar Bebeb Ulu yang dihiasi bulu burung cendrawasih, serta kalung emas wangpar.
Tradisi mengenakan pakaian adat oleh Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan MPR menjadi simbol dari komitmen dan penghargaan terhadap keberagaman budaya dan masyarakat Indonesia. Setiap tahun, Presiden Jokowi berhasil mengabadikan pesan perdamaian, kesatuan, dan keberagaman melalui pemilihan pakaian adat yang mencerminkan identitas berbagai suku di tanah air.
Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Suku Tanimbar dari Maluku, menambahkan warna-warni baru pada tradisi ini. Setiap pakaian adat yang dipilih dengan cermat oleh Presiden Jokowi memiliki makna yang dalam, mewakili nilai-nilai budaya dan adat istiadat dari suku yang berbeda di Indonesia.
Tradisi ini tidak hanya sekadar penghargaan terhadap keanekaragaman budaya Indonesia, tetapi juga mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam upaya memupuk persatuan, Presiden Jokowi telah memberikan contoh nyata tentang pentingnya menghargai dan memelihara warisan budaya yang kaya di Indonesia.
Pada Sidang Tahunan MPR tahun ini, pakaian adat Suku Tanimbar yang dipakai oleh Presiden Jokowi menjadi simbol semangat berbagi, menghormati, dan mewujudkan semangat Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya "Berbeda-beda tetapi tetap satu". Tradisi mengenakan pakaian adat oleh Presiden Joko Widodo telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Sidang Tahunan MPR, dan melalui setiap pakaian adat yang ia kenakan, ia telah berhasil menyampaikan pesan tentang kekayaan budaya dan kesatuan Indonesia kepada dunia.
Pada Sidang Tahunan MPR tahun ini, pakaian adat Suku Tanimbar yang dipakai oleh Presiden Jokowi menjadi simbol semangat berbagi, menghormati, dan mewujudkan semangat Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya "Berbeda-beda tetapi tetap satu". Tradisi mengenakan pakaian adat oleh Presiden Joko Widodo telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Sidang Tahunan MPR, dan melalui setiap pakaian adat yang ia kenakan, ia telah berhasil menyampaikan pesan tentang kekayaan budaya dan kesatuan Indonesia kepada dunia.