Bogor Times - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kenegaraan ke Kenya pada 20-21 Agustus 2023. Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Presiden Kenya Uhuru Kenyatta ke Indonesia pada tahun 2022 lalu.
Salah satu momen menarik dalam kunjungan kenegaraan Jokowi ke Kenya adalah saat inspeksi pasukan yang dilakukan oleh Jokowi di Istana Negara Kenya. Dalam inspeksi pasukan tersebut, Jokowi tiba-tiba didekati oleh seorang tentara yang mengawalnya selama rangkaian upacara penyambutan kenegaraan.
Tentara yang mengenakan seragam merah tersebut mendekati Jokowi dengan cepat. Reaksi Jokowi pun terlihat spontan, dia langsung memutar arah langkahnya dan berhenti untuk menerima laporan dari tentara tersebut.
Peristiwa tersebut menarik perhatian karena tampaknya ada ketidakseimbangan dalam prosesi upacara. Pengawalan tentara yang mendekati Jokowi tampaknya mengganggu jalannya inspeksi pasukan. Respons cepat Jokowi dalam memutar arah langkahnya menggambarkan kemampuan adaptasi dan kewaspadaan sebagai seorang pemimpin negara.
Penjelasan dari Istana Kepresidenan.
Istana Kepresidenan kemudian memberikan penjelasan terkait peristiwa ini. Deputi Bidang Protokol, Pers, Media, dan Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi karena perbedaan tata upacara militer dan aturan keprotokolan antara Indonesia dan Kenya.
"Kejadian ini terjadi ketika Bapak Presiden sedang melakukan pemeriksaan pasukan dalam rangka acara penyambutan kenegaraan di Republik Kenya pada tanggal Senin, 21 Agustus 2023,"kata Bey menjelaskan kepada para jurnalis di Jakarta pada Selasa,22 Agustus 2023
"Dalam tata upacara militer (TUM) dan aturan keprotokolan negara yang berlaku di Indonesia, penghormatan hanya dilakukan satu kali kepada bendera, yakni saat Presiden dan tamu negara sedang berada di posisi tengah barisan pasukan,"tambah Bey.
Namun, di Kenya, tampaknya ada perbedaan dalam tata upacara militer yang tidak diinformasikan kepada delegasi Indonesia.Hal ini menyebabkan momen menarik ketika Jokowi memutar arah langkahnya untuk menerima laporan dari tentara pengawal.
"Dalam tata upacara militer (TUM) dan aturan keprotokolan negara yang berlaku di Indonesia, penghormatan hanya dilakukan satu kali kepada bendera, yakni saat Presiden dan tamu negara sedang berada di posisi tengah barisan pasukan," tambah Bey lagi.
Peristiwa ini menjadi bahan diskusi di media sosial.Peristiwa ini menciptakan diskusi dan perbincangan di kalangan warganet, mengingatkan tentang kompleksitas dan tantangan yang terlibat dalam kunjungan kenegaraan dan tata upacara antarnegara.
Momen menarik ini menyoroti pentingnya persiapan dan pemahaman tentang tata upacara militer dan aturan keprotokolan ketika melakukan kunjungan kenegaraan. Ketidaktahuan akan perbedaan tersebut dapat menghasilkan situasi yang tidak terduga, seperti yang terjadi dalam video tersebut.
Presiden Jokowi dan Profesionalismenya
Bey Machmudin menambahkan bahwa hal ini juga menggambarkan adaptabilitas dan profesionalisme Presiden Jokowi dalam menghadapi situasi yang tidak terduga. Reaksi cepat Jokowi untuk menghentikan langkahnya dan berhenti menerima laporan dari tentara pengawal menunjukkan sikap yang patut dicontoh dalam menjalankan tugas negara.
Peristiwa ini juga menggarisbawahi kompleksitas dalam menjalankan hubungan diplomatik dan protokoler antara negara-negara. Setiap negara memiliki tradisi dan aturan yang berbeda dalam melaksanakan upacara kenegaraan, dan pemimpin negara harus mampu menyesuaikan diri dengan setiap situasi yang muncul.
Kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi dan Peristiwa Ini
Kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi dan peristiwa ini akan tetap menjadi topik diskusi dalam beberapa waktu ke depan. Video viral ini juga mengingatkan bahwa momen yang tampak sederhana dalam upacara kenegaraan dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat dalam diplomasi dan protokol internasional.
Pentingnya Persiapan dan Pemahaman Tata Upacara
Peristiwa ini menunjukkan pentingnya persiapan dan pemahaman tentang tata upacara militer dan aturan keprotokolan ketika melakukan kunjungan kenegaraan. Ketidaktahuan akan perbedaan tersebut dapat menghasilkan situasi yang tidak terduga, seperti yang terjadi dalam video tersebut.