• Jumat, 22 November 2024

Arab Saudi Gabung BRICS, Dolar AS Terancam

- Senin, 28 Agustus 2023 | 09:27 WIB

Bogor Times - Keputusan Arab Saudi untuk bergabung dengan BRICS, aliansi ekonomi global yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, diperkirakan akan semakin melemahkan posisi dolar Amerika Serikat (AS).

Arab Saudi merupakan produsen minyak terbesar dunia, dan bergabungnya negara tersebut ke dalam BRICS akan memberikan kekuatan baru bagi aliansi tersebut. BRICS memiliki total populasi lebih dari 4 miliar orang, atau sekitar setengah dari populasi dunia, dan memiliki total produk domestik bruto (PDB) sebesar 28 triliun dolar AS.Demikian seperti dikutip dari berbagai sumber pada Senin,28 Agustus 2023.

Dengan bergabungnya Arab Saudi, BRICS akan semakin mampu menantang hegemoni dolar AS di pasar keuangan global. Dolar AS saat ini merupakan mata uang cadangan dunia, dan digunakan dalam sebagian besar transaksi perdagangan internasional.

Keputusan Arab Saudi untuk bergabung dengan BRICS juga dapat dilihat sebagai sinyal bahwa negara tersebut semakin enggan untuk mendukung dolar AS. Arab Saudi merupakan salah satu negara yang paling bergantung pada ekspor minyak, dan dolar AS telah menjadi mata uang yang dominan dalam perdagangan minyak selama beberapa dekade.

Namun, dengan bergabungnya Arab Saudi ke dalam BRICS, negara tersebut dapat mulai mengurangi ketergantungannya pada dolar AS. BRICS memiliki mata uang alternatif yang dikenal sebagai CIPS, yang dapat digunakan untuk perdagangan minyak.

Jika Arab Saudi mulai menggunakan CIPS untuk perdagangan minyak, hal ini akan semakin melemahkan posisi dolar AS. Dolar AS juga telah melemah dalam beberapa bulan terakhir, karena inflasi AS yang tinggi dan kebijakan moneter yang ketat dari Federal Reserve.

Keputusan Arab Saudi untuk bergabung dengan BRICS adalah salah satu perkembangan terbaru yang dapat semakin melemahkan posisi dolar AS. Jika tren ini terus berlanjut, dolar AS dapat kehilangan statusnya sebagai mata uang cadangan dunia.

BRICS memiliki potensi untuk menjadi kekuatan ekonomi yang lebih besar dari G7. BRICS memiliki populasi gabungan lebih dari 4 miliar orang, yang merupakan pasar yang sangat besar.
BRICS juga memiliki potensi untuk menjadi kekuatan politik yang lebih besar. Aliansi tersebut mewakili kepentingan negara-negara berkembang di dunia.

Bergabungnya negara-negara baru ke dalam BRICS dapat membantu aliansi tersebut untuk mencapai tujuannya.
Paragraf Tambahan 2

G7 telah berupaya untuk menekan negara-negara berkembang agar tidak bergabung dengan BRICS. G7 menawarkan berbagai insentif kepada negara-negara tersebut, seperti investasi dan bantuan pembangunan.

Namun, upaya G7 tersebut sejauh ini belum membuahkan hasil. Negara-negara berkembang tetap tertarik untuk bergabung dengan BRICS, karena mereka melihat aliansi tersebut sebagai cara untuk meningkatkan kekuatan dan pengaruh mereka di dunia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Febri Daniel Manalu

Tags

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X