nasional

PAD dari PPPJ Dipertanyakan Walikota Diminta Ganti Dirut PPPJ dan APH Diminta Turun Periksa PAD

Minggu, 14 Januari 2024 | 21:11 WIB
Ketua GPI Kota Bogor Bayu Noviandi (Penulis/Febri Daniel Manalu)

Bogor Times-Rencana perpanjangan jabatan Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPPJ), Muzakkir Abdullah, bersama direksi yang dipimpinnya mendapat kritik tajam dari Ketua Gerakan Pemuda Islam Kota Bogor, Bayu Noviandi.

Sebelumnya,Bayu Noviandi mengapresiasi langkah Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, yang berhasil membuka jalan di Warung Jambu dengan melakukan dialog dengan pengelola Mall Plaza Jambu Dua.

Namun, berkat beberapa kali turunnya Walikota Bogor ke lapangan, jalan ini kini akan dibuka kembali oleh pengelola Jambu Dua.

Selama ini,Direktur Utama PPPJ, Muzakkir Abdullah,mengaku telah melakukan pertemuan dengan pihak pengelola Jambu Dua. Namun, belum ada hasil yang kelihatan. Keberhasilan pembukaan kembali jalan di Jambu 2 justru ditunjukkan oleh Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto.

Bayu Noviandi Minta APH Turun Tangan (Penulis/Febri Daniel Manalu)

Bayu Noviandi pun memiliki tanggapan terhadap hal itu.

"Kami sebenarnya memberikan apresiasi terhadap revitalisasi pasar Jambu 2 ini. Namun, yang menjadi sorotan adalah peran Pak Muzakkir, Direktur Utama PPPJ, yang kurang memuaskan. Dia (Pak Muzakkir,red) tampaknya tidak berperan secara aktif. Bahkan, Pak Walikota harus turun tangan sendiri, yang menurut saya,menjadi hal yang lucu jika beliau diusulkan untuk diperpanjang masa jabatannya sebagai Direktur,"ujar Bayu, yang menganggap situasi ini cukup menggelikan kepada wartawan Bogor Times ketika diwawancarai pada Sabtu,13 Januari 2024.

Menurut Bayu, ada banyak pekerjaan rumah bagi Pemkot Bogor mengenai PPPJ, terutama tentang kinerja dari direktur PPPJ."Saya rasa, kinerjanya kurang memuaskan untuk hal ini sampai harus melibatkan Walikota. Apa gunanya dia sebagai Direktur jika segala sesuatunya harus diselesaikan oleh atasannya,"tanya Bayu Noviandi.

Ditambah lagi, banyak permasalahan carut-marut tentang pengelolaan pasar di Kota Bogor, dari pasar Tekkum hingga pasar Jambu Dua, yang sampai detik ini masih ada.

"Seolah-olah, kinerja beliau itu apa dengan gaji yang sudah cukup besar dan wewenang yang sudah cukup besar, tapi tidak bisa melakukan wewenangnya dengan baik dan benar. Ini seolah-olah sedikit masalah dilemparkan kepada Bapak Walikota,"tutur Bayu.

Jadi, siapa sebenarnya yang jadi direktur? Apakah Walikota yang jadi direktur atau memang Bima Arya selaku walikota merangkap Direktur juga? Atau memang ada ketidakmampuan lebih tepatnya, mungkin kinerja dari Direktur Utama sendiri yang dipertanyakan.

Mungkin lebih tepatnya, kredibilitas dan kapasitas dia menjadi seorang Direktur PPPJ ini patut dipertanyakan. Apalagi tentang pengelola Pasar Jambu Dua. "Saya tahu banget dari nol ini carut marutnya, saya paham banget,"jelas Bayu.

Menurut Bayu Noviandi, Ketua Gerakan Pemuda Islam Kota Bogor, mungkin Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya yang didapatkan PPPJ tidak sekecil itu. Namun, jika berdasarkan fakta di lapangan, PAD-nya bahkan bisa lebih besar. Mungkin gitu ya.

"Oleh karena itu kami menduga bahwa mungkin ada mafia PAD. Itulah sebabnya kami berharap agar aparat penegak hukum dapat berperan dan bersikap profesional, tidak tebang pilih, dan melakukan pemeriksaan yang patut dilakukan,"pinta Bayu Noviandi.

Namun, yang jelas, langkah dari Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, dalam membuka jalan ini sangat diapresiasi. "Kita apresiasi dengan adanya pembukaan akses jalan ini, masyarakat bisa beraktivitas lagi,"singkat laki-laki berkepala botak ini.

Halaman:

Tags

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB