Bogor TImes-Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Arsad Hidayat, menyampaikan sejumlah tantangan yang mungkin dihadapi para petugas haji tahun ini.
Pertama, diprediksi akan ada sekitar 45.000 jamaah haji Lansia pada tahun 2024, sehingga diperlukan penekanan pada pola pikir atau mindset dalam melayani Lansia bagi para petugas.
"Dalam melayani lansia, gambaran sederhana adalah melayani orang tua kita. Harus kita sambut, siapkan tempat terbaik, makanan terbaik, demikian pula pada jamaah lansia ini. Siapkan yang terbaik, layani dengan baik, komunikasi dengan bahasa yang baik, dan jangan sakiti mereka," katanya di hadapan 890 calon Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang sedang mengikuti Bimtek PPIH Arab Saudi Tahun 1445H/2024M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, belum lama ini.
Baca Juga: Dedie A Rachim Konsistem Atasi Stunting
Baca Juga: Satpol PP Segel Lokasi Pembuangan Diduga Limbah, DLH Uji Lab
Baca Juga: Ribuan Rumah Warga di 7 RW di Bojonggede Bogor Terancam Terendam Banjir
Baca Juga: Pencarian Nenek Korban Longsor di Babakanmadang Bogor Dihentikan Sementara
Selain tantangan pada jamaah haji lansia, Arsad menuturkan bahwa pada 2023, jumlah jamaah haji yang wafat lebih dari 820.
"Angka tersebut merupakan angka tertinggi dalam sejarah penyelenggaraan haji, sehingga menjadi PR bersama supaya mendukung jamaah haji dalam kondisi nyaman, beribadah nyaman, berangkat nyaman dan pulang nyaman," lanjutnya.
Kondisi ini, lanjut Arsad, harus diantisipasi dengan memberikan alternatif ibadah bagi jamaah haji lansia dengan membuat perencanaan yang tepat, tanpa keluar dari ketentuan manasik. Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), angka kematian jamaah haji bertambah signifikan setelah puncak haji karena faktor kelelahan.
Baca Juga: Akademisi UNUSIA Rekomendasikan Pencegahan Korupsi Berbasis Etika Pesantren
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah 23 Maret 2024 Bogor dan Sekitarnya
Baca Juga: PT Indocement (INTP) Capai Laba Rp1,95 Triliun 2023, Tumbuh 5,85%
"Tentu ini menjadi PR, agar konsultan ibadah dan pembimbing ibadah membuat skema alternatif saat puncak ibadah haji," imbuhnya, dikutip dari laman Kemenag.
"Apalagi tahun ini, pemerintah telah merespons masukan dari jamaah terkait Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina). Insyaallah jamaah haji tidak ada yang tinggal di Mina Jadid," ungkap Arsad.