Bogor Times- Dalam mengantisipasi lonjakan angka stunting, Kelompok Swakelola Masyarakat (KSM) Pesantren Cogreg bersama Dinas PUPR melaksanakan program Pembangunan 50 jamban atau septictank.
“Kali ini kami ajak para KPM (Kelompok Penerima Manfaat) untuk menyadari pentingnya sanitasi yang baik melalui program Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Domestik,” kata Bendahara KSM Pesantren, Gunawan Usai Musyawarah warga pada 14 Agustus 2024.
Musyawarah dengan penerima manfaat tersebut berjalan dengan lancar. Umumnya, warga berharap agar pelaksanaan program tersebut bisa berjalan dengan lancar.
Baca Juga: Akademisi UNUSIA Rekomendasikan Pencegahan Korupsi Berbasis Etika Pesantren
Baca Juga: Mencegah dan Mengatasi Korupsi dalam Perspektif Islam
Baca Juga: KPK Dalami Dugaan Aliran Uang Korupsi SYL ke NasDem
"Semoga lancar. Karena jujur, kami sangat butuh jamban yang layak," kata salah satu KPM, Eko.'
Warga RT 02/07 ini merasa puas dengan rencana penggunaan septictank yang ramah alam dan berdampak pada kesehatan.
"Semua orang pasti hawatir kalau mata air tercemar. Jadi dengana danya program ini kami bisa menjadi bagian orang yang menjaga alam khususnya mata air," ucapnya.
Baca Juga: Syahrul Yasin Limpo Gugat Praperadilan KPK Terkait Penetapan Tersangka Korupsi Alsintan Kementan
Baca Juga: KPK Sita Catatan Transaksi Keuangan Tersangka Kasus Korupsi di Kemnaker
Untuk memaksimalkan program tersebut hingga tepat sasaran dan tujuan, KSP Pesantren bekerjasama dengan PT Rototama Berlianplast dalam pengadaan septictank.
"Kami bekerjasama dengan PT Rototama Berlianplast, taff septic tank bio SP-05 dengan volume pengolahan 800 liter. Harganya tidak murah karena berkualitas hingga ada garansi 10 tahun," pungkas Gunawan.***