Nama : Comala Lukita Novilianty Manalu
NIM : 4444230053
Jurusan : S1-Teknologi Pangan
Universitas : Sultan Ageng Tirtayasa
Bogor Times - Pernahkah Anda memperhatikan bahwa air rebusan bayam merah berwarna merah? Fenomena ini ternyata bukan hanya karena kebetulan, melainkan ada penjelasan ilmiah di baliknya. Fenomena ini berhubungan dengan keberadaan pigmen alami yang disebut antosianin.
Aroma, dan warna merupakan daya tarik utama dalam makanan. Pewarna alami yang terkandung dalam makanan dapat meningkatkan penampilan dan daya tarik konsumen terhadap produk. Oleh karena itu, banyak produsen makanan yang berlomba-lomba menciptakan produk dengan warna yang menarik. Dalam industri pangan, pewarna juga memiliki peran penting untuk memperbaiki penampilan makanan, memberikan warna seragam, dan menambah kedalaman warna pada produk tertentu. Bahkan, pewarna menjadi indikator kualitas produk pangan (Ramadhan, 2021).
Pewarna Alami: Antosianin di Balik Warna Merah Bayam
Pigmen atau pewarna alami yang terkandung dalam bahan makanan dapat berasal dari berbagai sumber, seperti tumbuhan, hewan, mineral, atau hasil fermentasi. Antosianin adalah salah satu contoh pewarna alami yang sering ditemui pada beberapa jenis makanan seperti bayam merah, buah naga merah, ubi jalar ungu, hingga kol ungu (Saati, 2019). Pigmen antosianin memberikan warna merah, ungu, dan biru pada berbagai bahan makanan tersebut.
Bayam merah, dengan nama ilmiah Amaranthus tricolor L. memiliki warna merah yang menarik, dan selain menarik, bayam ini juga mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk kesehatan. Menurut penelitian Madahlia dan Desriyeni (2017), bayam merah mengandung energi, protein, karbohidrat, kalsium, vitamin C, serta zat besi yang bermanfaat untuk tubuh. Bahkan, bayam merah dikenal baik untuk kesehatan ginjal, melancarkan pencernaan, dan mendukung perawatan dan kecantikan.
Namun, yang paling menarik dari bayam merah adalah pigmen antosianinnya. Pigmen ini memberikan warna merah pada daun bayam tersebut. Tidak hanya pada bayam, pigmen antosianin juga dapat ditemukan pada banyak bahan pangan lainnya yang memiliki warna merah atau ungu, seperti buah naga merah dan anggur.
Perbedaan Antara Bayam Merah dan Bayam Hijau
Selain menarik dari segi warna dan kandungannya, bayam merah juga memiliki perbedaan mencolok dengan bayam hijau. Sementara bayam merah mengandung pigmen antosianin, bayam hijau mengandung pigmen klorofil. Klorofil, yang memberikan warna hijau pada tumbuhan, lebih dikenal oleh banyak orang karena peranannya yang sangat penting dalam proses fotosintesis pada tumbuhan.
Namun, meskipun kedua jenis bayam ini memiliki warna yang berbeda, keduanya sebenarnya memiliki perbedaan mendasar yang terletak pada sifat kelarutan pigmennya. Pigmen antosianin yang terkandung dalam bayam merah bersifat polar, yang artinya ia mudah larut dalam pelarut polar seperti air. Sedangkan pigmen klorofil, yang ada dalam bayam hijau, bersifat non-polar, yang membuatnya tidak larut dalam air.
Kenapa Air Rebusan Bayam Merah Bisa Berwarna Merah?
Ketika bayam merah direbus, pigmen antosianin yang larut dalam air akan memberikan warna merah pada air rebusan tersebut. Ini berbeda dengan bayam hijau, di mana air rebusan bayam hijau tidak berubah warna menjadi hijau. Hal ini terjadi karena pigmen klorofil tidak dapat larut dalam air karena sifat non-polarnya (Sumiati, 2021; Hidayah et al., 2014).