Bogor Times-Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menginstruksikan kepada seluruh perukyah NU untuk dapat melakukan rukyatul hilal 1 Syawal atau Idul Fitri 1444 H. Hal ini mengingat Ramadhan 1444 H telah menemui penghujungnya.
Instruksi tersebut disampaikan melalui Surat Instruksi Rukyah Syawal 1444 H dan Gerhana Matahari 1444 H nomor 026/LF-PBNU/IV/2023 yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU H Asmui Mansur pada Selasa (18/4/2023).
"Untuk melaksanakan rukyah awal bulan Ramadhan 1444 H pada hari Kamis Legi, 29 Ramadhan 1444 H / 20 April 2023 M," demikian bunyi surat tersebut.
LF PBNU meminta agar hasil rukyah mohon bisa dilaporkan secara tertulis ke: https://bit.ly/Syawal1444LFNU dan mohon juga untuk dilaporkan melalui WhatsApp Group LFNU se–Indonesia. "Mohon juga untuk dilaporkan melalui WhatsApp Group LFNU se–Indonesia," lanjut surat tersebut.
Selain itu, LF PBNU juga mengimbau agar para perukyah bertindak aktif mengajak umat Islam di daerahnya masing–masing untuk melaksanakan kegiatan terkait Gerhana Matahari, dalam rupa penyelenggaraan shalat gerhana, dzikir, kegiatan sosial, kegiatan pengamatan Gerhana Matahari dan kegiatan kefalakiyahan lainnya.
“Dalam melaksanakan pengamatan Gerhana Matahari agar menggunakan kacamata Matahari saat melihat secara langsung dan atau melaksanakan pemotretan,” katanya.
Sebagai informasi, hilal akhir Ramadhan 1444 H atau bertepatan dengan Kamis Legi, 20 April 2023 M adalah antara 1 derajat 07 menit hingga 2 derajat 33 menit. Parameter hilal terkecil itu terdapat di Kota Merauke, Provinsi Aceh, sedangkan tinggi hilal terbesar di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh. Hal ini berarti masih di bawah kriteria imkan rukyah 3 derajat.
Sementara elongasi hilal hakiki hilal pada tanggal tersebut di Indonesia berkisar antara 2 derajat 07 menit hingga 3 derajat 48 menit. Elongasi terbesar terdapat di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh, sedangkan elongasi terkecil terdapa di Kota Merauke, Provinsi Papua. Hal demikian menunjukkan bahwa elongasi hakiki pada tanggal tersebut masih di bawah kriteria imkan rukyah sebesar 6,4 derajat.
Adapun ketinggian hilal di titik markaz Jakarta sebesar 1 derajat 55 menit 43 detik dengan elongasi 3 derajat 18 menit 23 detik dan lama hilal di atas ufuk 9 menit 29 detik. Sementara ijtima (konjungsi) terjadi pada Kamis Legi 20 April 2023 M pukul 11:16:38 WIB.***