Bogor Times-Ini adalah kisah penuh hikmah dari seorang pemuda yang gigih mempertahankan keimanan di hadapan penguasa otoriter.
Dulu ada seorang raja kafir tanah Najran, Yaman, yaitu Dzu Nuwas, seorang Yahudi. Nama aslinya adalah Zur'ah bin Tabban As'ad Al-Himyari. Ia punya seorang tukang sihir. Ketika tukang sihir itu berusia senja, ia mengatakan kepada raja bahwa ia sudah tua dan meminta agar dikirimkan anak yang
Ia pun mengambil sebuah batu kemudian berkata, “Ya Allah, apabila rahib itu lebih engkau dicintai daripada tukang sihir itu, maka bunuhlah binatang ini sehingga orang-orang itu dapat lewat.” Lalu ia lempar binatang tersebut dengan batu dan mati. Kemudian orang-orang pun bisa lewat. Ia pun bergegas mendatangi rahib dan mengabarkan kejadian itu kepadanya.
Baca Juga: 4 Hal Pengingat Takwa dan Iman
“Wahai anakku, saat ini engkau lebih mulia dariku. Keadaanmu sudah sampai pada tingkatan sesuai apa yang aku lihat. Sesungguhnya engkau akan mendapat cobaan, maka jika benar demikian, janganlah menyebut namaku.” pesan sang rahib setelah mendengar cerita anak tersebut.
Di kemudian hari, anak yang mulai berkembang menjadi pemuda itu dapat menyembuhkan orang buta dan penyakit kulit (baros). Ia juga dapat menyembuhkan banyak orang dari berbagai macam penyakit yang diderita.
Berita ini menyebar dan sampailah ke telinga sahabat dekat raja yang telah lama buta. Ia pun mendatangi pemuda tersebut dengan membawa banyak hadiah. Ia berkata pada pemuda tersebut, “Ini semua bisa jadi milikmu asalkan engkau dapat menyembuhkanku.”
Baca Juga: Suka Makan Tape singkong? Yuk Ketahui Banyak Manfaat nya.
“Aku tidak dapat menyembuhkan seorangpun. Yang mampu menyembuhkan hanyalah Allah. Jika engkau mau beriman pada Allah, aku akan berdoa kepada-Nya agar engkau bisa disembuhkan.” timpal anak tersebut.
Sahabat raja yang buta itu lalu beriman kepada Allah, dan akhirnya diberi kesembuhan. Lalu ia kemudian mendatangi raja dan duduk seperti biasanya.
Raja pun bertanya heran kepadanya, “Siapa yang menyembuhkan penglihatanmu?”
“Rabbku.” Jawabnya.
Raja pun kaget, “Apa engkau punya Rabb (Tuhan) selain aku?”
“Rabbku dan Rabbmu itu sama yaitu Allah”, tandasnya.