Bogor Times- Serius atasi persoalan penyakit masyarakat dilingkungannya. Kepala Desa Cogreg, Mad Yusup S terus menggalakan program kesehatan.
Diantara yang dilakukan adalah pembenahan sektor infrastruktur pembuangan limbang masyarakat dengan program Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal.
“Menurut ahli, IPAL Komunal ini bisa efektif mengantisipasi Stunting dan lebih luas lagi dapat mencegah pencemaran air limbah,” kata Mad Yusuf pada kegiatan peninjauan lapangan Senin 31 Juli 2023.
Baca Juga: Kisah Al Khalil Bin Ahmad Al Farahidi, Bapak Kamus dan Ilmu Syair Arah Termasyhur
Baca Juga: Oknum Pejabat PDAM diduga Selingkuh, Dirut PDAM Rino Indira Gusniawan Diam Seribu Bahasa
Pembangunan tersebut berlokasi di area Dusun 02, tepatnya di Kampung Cogreg RT 03/07 Dusun 02 Desa Cogreg, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.
“Setelah program ini selesai kami akan kembali meluncurkan program bedah jamban. Setiap rumah yang belum memiliki jamban atau punya jamban tapi tidak berstandar kesehatan akan kami bongkar dan rehab secara gratis,” tukasnya.
Awal mula program itu digagas oleh Warga Dusun 02 usai banyak ditemukan kasus stunting di Desa Cogreg. Setelah mendapat saran dari masyarakat, pemerintah desa langsung menjalin kerjasama dengan Dinas PUPR Kabupaten Bogor.
Baca Juga: Menteri Nadiem Makarim Tegaskan Keberlanjutan Sistem Zonasi dalam PPDB sebagai Kebijakan Penting
Baca Juga: Abraham Samad Menegaskan Pentingnya Integritas Tim Penyelidik KPK dalam Menghadapi OTT
“Alhamdulillah di Dinas PUPR ada programnya. Jadi kami bisa bersinergi, meski swadaya di sini masih sangat bagus,” ujarnya.
Partisipasi masyarakat di Desa Cogreg patut mendapat acungan jempol. Betapa tidak, meski belum mendapat kucuran dana dari pemerintah Kabupaten Bogor, proyek bernilai ratusan juta itu tetap berjalan dengan mengandalkan dana talangan masyarakat.
Kepada media, Kadus 02, Mukhlis menerangkan, peran aktif masyarakat sangatlah besar. Terlebih lagi mereka telah mengetahui manfaat IPAL Komunal bagi lingkungan.
“Semua (warga,red) bergerak. Karena RT, RW, Dusun hingga kades turun langsung mendorong masyarakat dengan sosialisasi,” kata Mukhlis.