nasional

Anggota DPRD Kepulauan Riau Mendorong Penanganan Krisis Air Bersih di Batam

Jumat, 4 Agustus 2023 | 19:40 WIB
Sumber Mata Air Kolam Cibeuteung Muara Aman Konsumsi (Azis/Bogor Times)

Bogor Times-Anggota DPRD Kepulauan Riau, Uba Ingan Sigalingging, menyatakan kekecewaannya terhadap kinerja PT Moya dan BP Batam dalam menyediakan pelayanan air bersih di Batam. Kondisi ini telah membuat warga kecewa karena hampir dua pekan air bersih di kota tersebut tidak mengalir, menimbulkan krisis air yang meresahkan.

Sebagai bentuk protes atas kurangnya respons dan penanganan masalah air, Uba Ingan Sigalingging melakukan tindakan simbolis dengan membawa drum dan ember kosong. Pada Selasa,1 Agustus 2023 siang, ia menata alat-alat tersebut di depan tangga masuk Kantor BP Batam, sebagai bentuk kepedulian terhadap masalah air yang dihadapi oleh seluruh lapisan masyarakat di Batam.

"Saya sangat kecewa. Menurut saya, kinerja pengelolaan air bersih di Batam menurun. Seharusnya pergantian pengelolaan air bersih di Batam semakin baik, bukan malah seperti ini,"kata Uba pada Jumat 4 Agustus 2024.

Baca Juga: Bogor Flora Festival 2023 'Pride of Buitenzorg' Sukses Memperkuat Posisi Bogor sebagai Sentra Tanaman Hias

Baca Juga: Anggota DPRD Kepulauan Riau Mendorong Penanganan Krisis Air Bersih di Batam

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Tidak Ada Pemberhentian Massal bagi Tenaga Non-ASN dalam Upaya Penataan

"Saya juga ingin menyampaikan bahwa keprihatinan masyarakat terhadap kualitas pelayanan air bersih yang semakin menurun dan penanganan yang lambat terhadap masalah ini. Ia menegaskan bahwa BP Batam seharusnya bisa bersikap lebih tegas dan responsif terhadap permasalahan air bersih, sehingga masalah ini dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan efektif,"singkat Uba.

Pada kesempatan sebelumnya, beberapa warga di Batam juga menyuarakan keprihatinan mereka terkait kondisi air bersih yang tidak mengalir selama hampir dua pekan. Mereka merasa khawatir bahwa kondisi ini dapat menyebabkan kenaikan tarif air bersih yang berdampak negatif pada kebutuhan hidup mereka.

Menanggapi hal tersebut, BP Batam menyampaikan permohonan maaf atas gangguan pelayanan air bersih yang terjadi. Mereka menjelaskan bahwa gangguan ini disebabkan oleh perbaikan salah satu pompa di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Duriangkang. Namun, BP Batam menjamin bahwa aliran air ke beberapa daerah sudah mulai normal kembali dan akan terus melakukan upaya normalisasi secara bertahap.

Meskipun demikian, Uba Ingan Sigalingging dan masyarakat Batam tetap menuntut peningkatan kualitas pelayanan air bersih. Mereka berharap BP Batam dan PT Moya Indonesia dapat lebih responsif dan berkomitmen dalam mengatasi masalah air bersih sehingga masyarakat dapat menikmati akses air bersih yang memadai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Dalam menanggapi tuntutan dan kekecewaan masyarakat, Uba Ingan Sigalingging menekankan bahwa penanganan masalah air bersih di Batam harus menjadi prioritas utama. Ia meminta BP Batam dan PT Moya Indonesia untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh dalam pengelolaan air bersih guna menghadirkan pelayanan yang lebih baik dan lebih responsif.

"Kami berharap BP Batam dapat mengedepankan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat dalam menyediakan akses air bersih yang memadai. Masalah ini tidak bisa dianggap sepele, karena menyangkut kebutuhan dasar dan hajat hidup orang banyak," tegas Uba.

Selain itu, Uba Ingan Sigalingging juga mendorong BP Batam untuk meningkatkan transparansi dalam komunikasi dengan masyarakat terkait masalah air bersih. Penjelasan yang detail dan jelas perlu disampaikan secara rutin agar masyarakat dapat memahami penyebab gangguan pelayanan dan perkembangan dalam penyelesaiannya.

Di sisi lain, warga Batam juga menekankan bahwa peningkatan tarif air bersih haruslah disertai dengan peningkatan kualitas pelayanan. Mereka merindukan layanan air bersih yang terpercaya, bersih, dan tidak keruh seperti pada masa lalu. Kenaikan tarif yang adil dan bersahabat bagi masyarakat haruslah dipertimbangkan dengan matang, sehingga tidak memberatkan beban hidup warga.

"Sebagai respon atas tuntutan masyarakat, BP Batam dan PT Moya Indonesia harus berkomitmen untuk melakukan perbaikan infrastruktur dan peningkatan efisiensi dalam pengelolaan air bersih. Hal ini perlu dilakukan agar masalah gangguan suplai air dapat diminimalkan dan masyarakat dapat mengandalkan pelayanan air bersih yang stabil dan terpercaya,"ujar pejabat BP Batam.

Halaman:

Tags

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB