nasional

Presiden Jokowi Apresiasi Kontribusi Sektor Properti dan Ajak Waspada Terhadap Risiko Ekonomi

Kamis, 10 Agustus 2023 | 22:43 WIB
Presiden Jokowi Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden (Penulis Febri Daniel Manalu)

Bogor Times-Jokowi mengungkapkan bahwa saat ini banyak negara di seluruh dunia mengandalkan industri properti sebagai salah satu fondasi utama perekonomian mereka.

Kontribusi dari Produk Domestik Bruto (PDB) sektor properti memiliki andil yang sangat signifikan dalam memajukan perekonomian global. Bahkan lebih dari itu, sektor properti memiliki dampak berantai (multiplier effect) yang begitu luas, yang terbukti mampu mendukung 185 subsektor lainnya.

Kehadiran sektor properti, menurut Jokowi, bukan hanya menghasilkan keuntungan finansial semata, tetapi juga memberikan sumbangan penting dalam menciptakan lapangan kerja dan memacu pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor terkait. Dampak positif ini turut menggerakkan roda ekonomi dan memberikan manfaat yang merata kepada masyarakat.

Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya menjaga dan mengelola sektor properti dengan bijak. Meskipun memiliki potensi besar, tantangan dan risiko juga hadir dalam dunia properti. Sebagai contoh, situasi sulit di sektor properti di negara lain, seperti yang terjadi di China, menggarisbawahi perlunya mengelola risiko agar sektor ini tetap berkelanjutan.

 

"Saya ingin mengungkapkan penghargaan besar terhadap kontribusi sektor properti terhadap perekonomian Indonesia, yang telah memberikan sumbangan signifikan dalam kisaran Rp2.300 triliun hingga Rp2.800 triliun per tahun. Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Ke-7 RI saat beliau membuka Musyawarah Nasional Real Estat Indonesia (REI) di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,"kata presiden kepada wartawan Kamis,10 Agustus 2023.

Meskipun mengapresiasi dampak positif sektor properti terhadap perekonomian, Jokowi juga memberikan peringatan mengenai risiko yang bisa muncul dalam industri properti. Sebagai contoh konkret, dia merujuk pada kebangkrutan raksasa properti China, Evergrande, yang terjerat dalam utang mencapai Rp 4.400 triliun. Jumlah utang tersebut bahkan melampaui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) Indonesia yang senilai Rp3.061 triliun.

"Pengalaman ini,perlu digarisbawahi pentingnya pengelolaan yang bijak dan kewaspadaan dalam menghadapi dinamika pasar global. Meskipun sektor properti memiliki kontribusi signifikan,tantangan dan risiko juga harus diantisipasi dengan cermat.Kesadaran akan potensi risiko ini menjadi faktor penting dalam menjaga kestabilan ekonomi dan keberlanjutan sektor properti,"lanjut Jokowi.

Dengan mengapresiasi kontribusi sektor properti sekaligus memberikan peringatan tentang risiko yang ada, Presiden Jokowi memberikan pandangan yang seimbang dan komprehensif tentang peran serta tantangan dalam industri properti.

"Pemerintah dan para pemangku kepentingan di sektor ini diharapkan dapat bersama-sama menjaga dan mengembangkan industri properti yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan,"harap Jokowi.

Dalam pungkasannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya kewaspadaan dalam menghadapi tantangan ekonomi, terutama di sektor properti. Pandemi Covid-19 dan fluktuasi ekonomi global telah menunjukkan bahwa tidak semua negara mampu menjaga ketahanan sektor propertinya.

"Dalam menghadapi potensi risiko yang ada,saya mengingatkan untuk tetap berhati-hati dan waspada.Pengendalian dan manajemen yang bijak dalam industri properti menjadi sangat penting. Kehawatiran dalam mengelola utang dan risiko harus dijadikan sebagai bagian integral dalam strategi bisnis.Dengan demikian, sektor properti di Indonesia dapat tetap berjalan secara berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif yang besar terhadap perekonomian nasional,"singkat Jokowi.

Tags

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB