Bogor Times-Dalam sebuah video yang beredar, istri Direktur Utama PT Taspen Antonius Nicholas Stephanus Kosasih, Rina Lauwy, penuh haru menceritakan pengalaman hidupnya. Dalam video yang beredar luas pada Senin, 14 Agustus 2023 itu, Rina Lauwy menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kamaruddin Simanjuntak.
Dengan suara parau dan terisak, Rina mengatakan bahwa ia sempat hidup dalam ketakutan selama bertahun-tahun dan mengalami stres hingga mengganggu tidurnya.
Rina kemudian mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada Kamaruddin atas bantuan yang diberikan. Ia menggambarkan Kamaruddin sebagai individu yang memiliki sifat baik dan meminta semua orang untuk memberikan dukungan kepada Kamaruddin dalam menghadapi statusnya sebagai tersangka.
Video tersebut telah menarik perhatian publik dan menyentuh hati banyak orang. Curahan hati dan kesaksian Rina Lauwy sangat menyentuh dan mengundang simpati publik. Keberanian Rina untuk berbicara secara terbuka mengenai pengalaman pahit yang dialaminya juga mengangkat isu KDRT dan perlindungan korban secara lebih luas.
Penyataan Rina Lauwy, istri Antonius Nicholas Stephanus Kosasih, Direktur Utama PT Taspen ini,telah menarik perhatian publik. Dalam video yang viral, Rina dengan suara lirih namun tegas mengecam tindakan suaminya dan merasa bahwa dia adalah pihak yang bersalah.
Rina dengan lantang bertanya, "Jika dia bisa melakukan ini kepada istri dan anaknya sendiri, bagaimana dengan orang lain? Dan jika mereka yang membela saya juga dikriminalisasi, kemana lagi wanita seperti saya bisa mencari pertolongan?,"tanya Rina dalam penggalan video berdurasi 9 menit itu.
Penetapan Kamaruddin Simanjuntak sebagai tersangka mengundang perdebatan seputar integritas dan netralitasnya sebagai seorang pengacara.
Kisah ini juga mendorong perbincangan lebih luas tentang isu kekerasan dalam rumah tangga dan perlindungan terhadap korban. Banyak yang memberikan dukungan dan empati kepada Rina dalam menghadapi situasi sulit ini.
Dalam pengakuannya yang berapi-api, Rina Lauwy mengungkapkan betapa dia hidup dalam ketakutan selama bertahun-tahun, hingga mengalami stres yang berdampak negatif pada kesehatannya. Namun, segalanya berubah ketika dia bertemu dengan Kamaruddin, yang memberikan bantuan dan dukungan yang tak ternilai.
Rina Lauwy tidak ragu untuk memuji Kamaruddin sebagai seseorang yang baik hati dan meminta agar semua orang bersatu untuk membantu dirinya. Video ini telah memicu perhatian publik dan menyentuh hati banyak orang yang tergerak oleh kesaksiannya.
Dalam pernyataan yang menggugah hati, Rina Lauwy mengungkapkan kisah pribadinya yang penuh rasa takut selama bertahun-tahun. "Saya hidup dalam ketakutan selama bertahun-tahun, saya tidak bisa tidur, saya tiap hari sampai stres gitu," ungkap Rina dalam momen itu.
Namun, suasana berubah saat Rina menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaannya kepada pengacara yang telah membantu dan mendampinginya. "Sampai saya ketemu dengan abang ini, abang (Kamaruddin) ini yang menolong saya. Dia orang baik, kita semua harus membantu dia," lanjutnya dengan suara tersedu.
Dalam momen yang penuh makna tersebut, Rina Lauwy tidak bisa menyembunyikan tangisnya saat ia menceritakan tentang masa-masa sulit yang telah dijalani selama bertahun-tahun. "Saya hidup dalam ketakutan selama bertahun-tahun, saya tidak bisa tidur, saya tiap hari sampai stres gitu," ujarnya, suaranya pecah.
Namun, suasana berubah ketika Rina melanjutkan dengan ungkapan penuh rasa syukur terhadap seorang pengacara yang telah menjadi tiang penopang bagi keberaniannya. "Sampai saya bertemu dengan abang ini, abang (Kamaruddin) inilah yang telah membantu saya. Dia adalah orang yang sangat baik, dan kita semua seharusnya membantu dia," tambah Rina dengan suara gemetar.
Kamaruddin Simanjuntak, sosok yang disebut Rina sebagai "abang", adalah pengacara yang telah mendampingi Rina dalam menghadapi kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang melibatkan suaminya. Kehadiran Kamaruddin di kantor Bareskrim Polri pada hari itu adalah sebagai respons terhadap panggilan pemeriksaan terkait kasus pencemaran nama baik yang menyangkut Direktur Utama PT Taspen, Antonius Nicholas Stephanus Kosasih.