Bogor Times-Sebuah kejadian tragis mengguncang perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-78 di Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat (Kalbar).Akibatnya, sebanyak 32 warga mengalami luka-luka dan patah tulang.
Tim penanganan darurat langsung melakukan evakuasi terhadap korban. Setelah itu, korban-korban dibawa ke Puskesmas terdekat. Beberapa yang mengalami luka serius dirujuk ke RSUD Sekadau untuk perawatan lebih lanjut.
Penyelidikan terkait penyebab ambruknya jembatan gantung masih berlangsung. Pihak kepolisian telah mendatangi lokasi kejadian dan memeriksa beberapa saksi mata. Dugaan sementara jembatan itu ambruk adalah karena kelebihan beban.
Seorang pria yang diduga menjadi panitia acara perlombaan juga sudah dipanggil dan diperiksa oleh polisi.
Kejadian tragis ini mengingatkan akan pentingnya memastikan keamanan dan kelayakan infrastruktur yang digunakan dalam berbagai kegiatan masyarakat.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Sekadau Iptu Rahmad Kartono, memberikan penjelasan mengenai peristiwa ini. Ia menyebut bahwa saat kejadian berlangsung, sedang diadakan acara perlombaan menangkap bebek di sungai sebagai bagian dari perayaan kemerdekaan. Banyak warga yang berkumpul untuk menonton acara tersebut dari atas jembatan gantung yang rentan.
"Pada saat perlombaan, banyak warga yang menonton dari atas jembatan," ungkap Iptu Rahmad Kartono pada Kamis malam.
Saat ini, sedang dilakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian tersebut. Dugaan sementara menunjukkan bahwa kondisi jembatan telah lemah dan tidak mampu menahan beban. Meskipun beberapa warga telah mengingatkan agar tidak berada di atas jembatan, sayangnya masih ada yang mengabaikan peringatan tersebut.
Korban yang mengalami cedera dan patah tulang segera dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan. Beberapa warga yang mengalami luka serius, harus dirujuk ke RSUD Sekadau.
"Kami berharap agar korban tersebut segera pulih dan mendapatkan perawatan yang memadai. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keamanan dan keandalan infrastruktur, serta mengutamakan keselamatan dalam berbagai acara masyarakat,"tambah kasat reskrim.
Dia menjelaskan bahwa sebelum kejadian tragis ini terjadi, beberapa warga telah memberikan peringatan kepada yang lain untuk tidak berada di atas jembatan gantung saat acara sedang berlangsung. Namun, masih ada yang nekat dan memilih untuk tetap berada di atas jembatan meskipun kondisinya sudah diragukan kestabilannya.
"Saat itu ada yang tetap menuju jembatan yang sudah tidak kuat menahan beban sehingga roboh," ungkap Rahmad.
Kejadian ini terjadi pada pukul 14.20 WIB saat perlombaan menangkap bebek di sungai sedang berlangsung dalam rangka merayakan HUT RI. Banyak warga yang berkumpul untuk menyaksikan perlombaan tersebut, termasuk yang berada di atas jembatan yang akhirnya roboh.
Masyarakat setempat dan pihak berwenang berharap agar korban-korban ini segera pulih dan mendapatkan perawatan terbaik yang mereka butuhkan. Kejadian ini juga menjadi pengingat penting akan betapa pentingnya menjaga keselamatan dan perawatan infrastruktur, serta kehati-hatian dalam menyelenggarakan acara-acara publik. Proses penyelidikan akan terus berlanjut untuk mengungkap lebih lanjut tentang penyebab pasti dan tanggung jawab dalam peristiwa tragis ini.
Semoga para korban segera pulih dan mendapatkan perawatan yang memadai. Serta, semoga langkah-langkah yang tepat dapat diambil oleh pihak berwenang untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan.