Bogor Times - Arist Merdeka Sirait mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Aktivis anak yang telah lama berjuang dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan anak-anak ini dinyatakan meninggal dunia tepatnya pada pukul 09.00 WIB.
Raihanif menyatakan, "Ketika Arist datang untuk berobat di Rumah Sakit Polri, pada Senin lalu, tim dokter masih melakukan observasi untuk mengidentifikasi penyakit yang sedang ia derita. Namun, saat ini, kita harus menyampaikan kabar sedih bahwa Arist Merdeka Sirait telah berpulang, meskipun penyakitnya belum teridentifikasi dengan pasti."
Dengan rasa prihatin yang mendalam, Raihanif menjelaskan bahwa jenazah Arist Merdeka Sirait masih berada di Rumah Sakit Polri Kramatjati. Keluarga almarhum masih belum dapat memutuskan lokasi persemayaman terakhir Arist, mengingat kabar duka ini datang begitu mendadak.
Perjalanan akhir Arist Merdeka Sirait menciptakan duka yang mendalam di kalangan masyarakat Indonesia, terutama dalam lingkaran yang mengenal dan menghormati dedikasinya terhadap perlindungan anak-anak. Meskipun kabar wafatnya telah mengguncang, semangat dan jejak perjuangannya akan tetap mewarnai upaya perlindungan hak anak-anak di Indonesia.
"Kembali ke Rumah Sakit Polri, Senin kemarin, masih diobservasi tim dokter penyakitnya apa, tetapi saat ini sudah meninggal dunia," jelas Raihanif, Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Komnas PA.
Kepergian Arist Merdeka Sirait meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para rekan seperjuangannya. Ia akan dikenang sebagai sosok yang gigih memperjuangkan hak dan kesejahteraan anak-anak di Indonesia.
"Arist adalah sosok yang gigih dan berdedikasi tinggi dalam memperjuangkan hak-hak anak. Ia akan selalu dikenang sebagai pahlawan perlindungan anak di Indonesia," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga.
Arist Merdeka Sirait telah mendedikasikan hidupnya untuk melindungi generasi muda Indonesia. Ia berhasil memperjuangkan berbagai kebijakan dan program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak, seperti Undang-Undang Perlindungan Anak (UU 35/2014) dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak di Luar Keluarga.
Pemerintah Indonesia akan memberikan penghargaan kepada Arist Merdeka Sirait atas jasa-jasanya dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan anak-anak.
Arist Merdeka Sirait, seorang pahlawan perlindungan anak, telah meninggalkan dunia pada usia 63 tahun. Ia adalah sosok yang dengan gigih mengabdikan hidupnya untuk melindungi generasi muda Indonesia. Sebagai Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist telah memberikan kontribusi besar dalam upaya menjaga hak dan kesejahteraan anak-anak di negara ini.
Dengan semangat sebagai seorang aktivis anak, Arist Merdeka Sirait selalu berbicara untuk mereka yang suara mereka terpingkirkan. Peran kepemimpinannya di Komnas PA sejak tahun 2010 menjadi tonggak penting dalam memajukan perlindungan anak-anak di Indonesia. Melalui dedikasinya, ia telah menciptakan perubahan positif dalam kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi masa depan anak-anak.
Kehilangan Arist Merdeka Sirait meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan-rekan seperjuangan, dan masyarakat luas. Meskipun ia telah berpulang, jejaknya dalam upaya perlindungan anak akan terus menjadi inspirasi bagi kita semua. Dedikasi dan semangatnya dalam menghadapi tantangan dan mengangkat isu-isu krusial akan terus dikenang dan diwariskan.
Arist Merdeka Sirait, sosok yang berjuang demi hak dan masa depan anak-anak, akan selalu dikenang sebagai pahlawan dalam perlindungan anak di Indonesia. Semangatnya akan tetap membara dalam perjuangan untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi mereka yang tak memiliki suara.
Arist Merdeka Sirait mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Aktivis yang telah lama memperjuangkan hak dan kesejahteraan anak-anak ini dinyatakan meninggal dunia tepatnya pada pukul 09.00 WIB.
Arist Merdeka Sirait, yang dikenal sebagai Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), telah berakhir perjalanannya di usia 63 tahun. Ia adalah sosok yang telah dengan penuh semangat mengabdikan hidupnya untuk melindungi dan memperjuangkan hak anak-anak Indonesia.