Bogor Times-Hari Solidaritas Jilbab Internasional diperingati setiap tanggal 4 September.
Artinya, besok kita akan memperingati Hari Solidaritas Jilbab Internasional, Sabtu (4/9/2021).
Untuk menyemarakkan Hari Solidaritas Jilbab Internasional, ada berbagai hal yang dilakukan.
Dikutip dari malahayati.ac.id, Peringatan Hari Solidaritas Jilbab Internasional bermula dari adanya konferensi pada tahun 2004.
Baca Juga: Twibbon Ucapan Hari Solidaritas Jilbab Internasional 2021, Ayo Meriahkan
Melalui konferensi tersebut, terbentuklah Majelis untuk Perlindungan Jilbab hingga adanya deklarasi Hari Solidaritas Jilbab Internasional.
Sejarah Hari Solidaritas Jilbab Internasional
Dikutip dari perpusnas.go.id, peringatan Hari Solidaritas Jilbab Internasional sebagai wujud solidaritas untuk umat muslim di Perancis yang saat itu para muslimahnya dilarang menggunakan jilbab.
Pada tanggal 12 Juli 2004 diadakan Konferensi Pro-Hijab di Inggris, London dan berakhir dengan sebuah petisi dukungan terhadap jilbab.
Baca Juga: Cara Membiasakan Anak Untuk Senang Berhijab
Dalam konferensi tersebut, seluruh peserta juga sepakat menetapkan hari solidaritas jilbab (International Hijab Solidarity Day).
Kemudian, juga ada rencana aksi untuk tetap membela hak wanita Muslim mempertahankan busana taqwa mereka.
Dipilihnya tanggal 4 September karena para mahasiswa/pelajar Muslim di seluruh Eropa akan kembali ke sekolah pada waktu itu.
Adapun, bila mengutip malahayati.ac.id, pada 4 September 2004, para muslim Eropa mengadakan Konferensi yang dibuka oleh walikota London, Ken Livingstone.
Baca Juga: Qadha Shalat Zuhur dan Ashar di Waktu Malam Apakah Bacaanya keras ? Simak Penjelasan Kiai Muda NU
Acara dihadiri oleh 300 delegasi, mewakili 102 organisasi-organisasi Inggris dan internasional.
Melalui konferensi itu, terbentuklah Assembly for the Protection of Hijab (Majelis untuk Perlindungan Jilbab).
Kemudian, seluruh peserta mendeklarasikan pada 4 September sebagai International Hijab Solidarity Day (Hari Solidaritas Jilbab Internasional).
Dalam konferensi, para peserta juga merancang berbagai rencana aksi untuk membela hak kaum perempuan Muslim untuk mempertahankan busana muslim mereka.