nasional

Simak! Asal Muasal Budaya 'Ngopi' dari Masa-kemasa Antar Negara

Selasa, 21 September 2021 | 16:13 WIB
Ilustrasi Sejarah Kopi (Pixabay)

Bogor Times- Dari sebuah biji kopi ternyata lahirlah budaya yang turun-temurun dilakukan di setiap generasi zaman yaitu budaya ngopi.

Bagi Anda yang penasaran dengan asal-muasal budaya ngopi Simaklah artikel di bawah ini .

Awal dari sebuah catatan dari ilmuwan musim Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar Razi atau dikenal sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains sains Iran yang hidup antara tahun 864 - 930. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925 . 

Baca Juga: Manfaat Daun Saga Bagi Kesehatan

Banyak orang disebut Ar-Razi. Ilmuan  yang dianggap paling tua mengenai kopi. Al Razi dalam catatannya menulis tentang suatu minuman yang bernama bunshum dan memiliki ciri-ciri mirip dengan kopi.


Selain itu, catatan lain juga diperoleh dari Ibnu Sina (980-1037) yang juga seorang ahli kedokteran. Dalam catatannya, Ibnu Sina menggambarkan adanya biji yang bisa diseduh dan berkhasiat menyembuhkan salah satu penyakit perut. Informasi dari catatan tersebut merujuk pada ciri-ciri kopi yang kita kenal saat ini. Minuman yang diberi nama bunshum dan bijinya bernama bun.


Dalam perdagangan Islam, kopi merupakan salah satu komoditas ekonomi yang sangat penting. Meski dinyatakan sebagai minuman terlarang, minuman kopi sangat digemari dan terkenal di antara para peziarah kota Mekah. Bukan tanpa sebab, karena minuman kopi dapat membuat terjaga ketika beribadah di malam hari.

Baca Juga: Tugu Satu Tungku Tiga Batu, Cermin Toleransi Umat di Fakfak

Pada periode kekhalifahan Turki Ustmani, minuman kopi semakin menjadi primadona. Kopi menjadi sajian minuman utama pada setiap acara di Istanbul.
Kopi menyebar ke Eropa ketika pada tahun 1600-an para pedagang dari Venesia membeli kopi dari pelabuhan Mocha d Yaman. Kemudian menyebar ke daerah-daerah koloni bangsa Eropa lain, seperti New York yang menjadi koloni Belanda pada tahun 1668.

Sejarah Kopi di Indonesia

Asal mula masyarakat Indonesia mengenal kopi tidak dapat melihat dari masa kolonial Belanda. Pada tahun 1969, Belanda membawa kopi dari Malabar, India dan dibawa ke Jawa. Saat itu, kopi pertama kali dibudidayakan di kawasan perkebunan dekat Batavia, yaitu Kedawung. Upaya ini gagal karena tanaman kopi mati akibat banjir.

baca juga: Keanekaragaman Jenis Hewan di Indonesia

Selanjutnya, pemerintah Belanda pada tahun 1699 kembali bibit kopi dari hasil stek kopi dari Malabar. Upaya ini berhasil, pada tahun 1706 sampel kopi dari Jawa dikirim ke Belanda untuk penelitian di Kebun Raya Amsterdam, hasilnya adalah kopi dari Jawa memiliki kualitas yang sangat baik.
Pada perkembangannya, tanaman kopi dijadikan sebagai  komoditas tanaman perkebunan  yang dikembangkan di seluruh Indonesia, seperti di Sumatera, Sulawesi, Bali, Timor, dan pulau lainnya.
Namun pada tahun 1878 terjadi bencana perkebunan kopi, dimana tanaman kopi terutama di dataran rendah rusak akibat penyakit karat daun atau  Hemileia vastatrix. Perkebunan kopi di Indonesia ketika itu hanya menanam jenis kopi arabika yang nantinya akan memiliki keamanan terhadap penyakit karat daun tersebut.

Selanjutnya, pemerintah kolonial  diharapkan spesies  kopi liberika yang tahan terhadap wabah karat daun.
Pixabay
Berbeda dengan sekarang, pada saat itu kopi liberika memiliki harga yang sama dengan arabika di perdagangan Eropa. Akan tetapi, ternyata liberika yang diharapkan tahan terhadap karat daun juga mengalami penyakit yang sama. Kemudian pada tahun 1907 Belanda membawa spesies lain, yaitu  kopi robusta  untuk di tanam di perkebunan kopi Indonesia yang hingga saat ini lebih tahan terhadap penyakit karat daun.
Setelah Indonesia merdeka, seluruh tanaman perkebunan kopi yang ada di nasionalisas dan sejak saat itu, Belanda tidak lagi menjadi pemasok kopi dunia.

Perdagangan Kopi

Halaman:

Tags

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB