Bogor Times- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terus melakukan berbagai terobosan dan inovasi berbasis lingkungan.
Semua itu diperuntukan menjaga lingkungan hidup dengan meminimalkan dampak negatif dari operasional perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
Di antara banyaknya trobosan dan inovasi, salah satunya adalah penggunaan bahan bakar alternatif dalam bentuk menolak-derived fuel (RDF) yang berasal dari sampah perkotaan.
Baca Juga: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Genjot Percepatan Herd Immunity dengan Vaksinasi Massal
Baca Juga: Ayo Segera, Indocement Buka Lowongan Kerja Hingga 10 September
Baca Juga: Optimis Kantongi Juara BKGC Awards 2021, Indocement Bersiap Gelar Bimbingan Teknis Desa Binaan
Penggunaan RDF tidak hanya mengurangi emisi CO2 tetapi juga membantu mengatasi permasalahan sampah perkotaan.
keberadaan Indocement diharapkan akan menciptakan nilai tambah dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi semua, termasuk masyarakat dan lingkungan sekitar.
"Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi secara aktif dalam memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan," kata Antonius Marcos Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement dalam keterangan resminya, Jumat (1/10).
Baca Juga: Indocement Bantu Jurnalis Terpapar Covid-19
Baca Juga: Wah! Indocement Bukukan Penjualan Domestik 8,0 Juta Ton pada Semester Pertama Tahun Ini
Baca Juga: Indocement Kembali Kembangkan Usaha Koperasi Desa
Inovasi yang dilakukan untuk meraih prestasi selama bulan September ini. Indocement meraih Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi 2021 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta ASEAN Energy Awards 2021 dari ASEAN Center of Energy.
Dalam penghargaan Subroto, Indocement mengajukan makalah inovasi penurunan Energi Spesifik pada Penggilingan Akhir Plant 14 dengan Manajemen Ekstraksi Klinker Silo.
Antonius mengatakan, inovasi tersebut berhasil menghemat konsumsi energi listrik di Plant 14, Kompleks Pabrik Citeureup sebesar 3 juta Kwh/tahun serta berpengaruh terhadap pengurangan emisi CO2 sebesar 3.500 ton CO2 per tahun.
Baca Juga: Raih Segudang Prestasi, Christian Kartawijaya Kembali Jadi Dirut Indocement