Bogor Times - Pembantai yang di lakukan oleh Ormas F-Kamis (Forum Komunikasi Indramayu Selatan) terhadap petani di Indramayu pada hari senin (5/10/21), menyisakan duka yang dalam, dimana petani yang seharusnya di ayomi dan di sejahtrakan, karena tanpa petani dari siapa kita bisa mencukupi kebutuhan pangan.
Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bogor mengutuk keras atas kejadian di Indramayu, pasalnya bukan satu - satunya petani yang di hilangkan nyawanya, di rampas tanahnya demi kepentingan kaum elit.
ketua Cabang PMII Kota Bogor Fahreza Berliansyah mengatakan, petani di negeri ini hanya di pandang sebelah mata, baik oleh pengusaha bahkan pemerintah itu sendiri, padahal petani penompang pangan lebih dari dua ratus juta warga negara Indonesia.
"Petani saat ini hanya di pandang sebelah mata, kalau sudah urusan kepentingan pengusaha dan penguasa ya sudah di singkirkan, padahal petani lah penolong negeri kalau kata KH Hasyim Asy'ari. Lebih dari dua ratus juta jiwa bergantung kepada petani untuk kebuthan hidupnya namun kenapa petani yang selalu di anak tirikan," ujar Fahreza, kepada Bogor Times,Selasa (05/10/21).
Baca Juga: HUT TNI ke-76 Kodim 0606 Kota Bogor Menyalurkan Bantuan Sosial Melalui PCNU Kota Bogor
Fahreza menyangkan kejadian Benturan ormas dengan petani yang mengelola tanah garapan pabrik gula, terlebih diduga salah satu pelakunya pejabat daerah sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang seharusnya menampung aspirasi masyarakat menjembantani keluh kesah masyarakat bukan ikut andil menganiaaya masyarakat.
"Benturan ormas dan petani di Indramayu sampai menelan korban merupakan kejadian yang sangat memperihatinkan apalagi kejadian ini diduga melibatkan salah satu pejabat publik ya itu DPRD, hal ini sangat bertolak belakang yang harusnya menjamin hidup rakyat, malah menjadi salah satu dalang penyerangan tersebut," ungkapnya.
"Untuk itu kami mendukung kepolisan atas penangkapan terhadap para pelaku dan usut secara tuntas otak dan pelaku dan dituntut secara hukum dengan seberat beratnya, dan semoga tidak hanya kasus ini saja, dalam kasus lain menyangkut petani pihak keamanan bisa bertindak adil," sambung Eza.
Baca Juga: Polisi Menangkap Pelaku Pembantaian Petani, Salah Satunya Anggota DPRD Indramayu Aktif
Banyak kasus yang melibatkan petani namun tidak terselesaikan oleh negara bahkan terkesan di diamkan , dari mulai Salim Kancil petani lumajang yang di bunuh karena menolak penambangan pasir, masyarakat kendeng yang terus mencari keadilan,Masyarakat Baduy yang berjuang melawan para penambang emas di hutan sakralnya, para petani kalimantan yang terus berjuang mempertahankan tanah nya dari para pengusaha tambang batu bara dan perkebunan sawit, dan masih banyak kasus - kasus konflik agraria lainya. Namun pemerintah seakan menutup mata bahkan tidak sedikit yang menjadi lawan para petani.***
Baca Juga: Rekonsiliasi Antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.