nasional

Inilah Amalan Ulama Yang Sangat Penting Diamalkan Pada Malam Jumat

Kamis, 7 Oktober 2021 | 23:10 WIB
Ilustrasi Amalan malam hari Jumat warusan ulama Nusantara (Pixabay)

Bogor Times- Di era saat ini. Tentunya ulama Yang menjadi panutan kita. Khususnya para ulama Nusantra.

Amalan-amalan serta aktivitas ubudiyah yang bernilai pahala tentunya harus merujuk pada manusia ditingkat Alim, yaitu ulama. 

Ada beberapa aktivitas ulama yang dipercaya memberikan segudang pahala dan memiliki Fadhilah luar biasa dalam kehidupan.

Baca Juga: Kawanan Gengster di Kota Bogor Kembali Telan Korban, Pelajar Inisial RMP Tewas di Tempat

Jika amalan tersebut dilakukan pada malam Jumat tersebut adalah beberapa ritual yang hingga hari ini dilakukan oleh banyak para santri di nusantara.

Apakah amalan-amalan tersebut Mari simak tulisan ini.

Hari Jumat biasa disebut juga sayyidul-ayyam atau penghulu hari. Karena itu terdapat anjuran untuk meningkatkan dan memperbanyak amal-ibadah kita. Misalnya, memperbanyak shalawat kepada baginda Rasulullah SAW, bersedekah, dan lain-lain.

Baca Juga: Bongkar Serangan Santet Dengan Kopi Hitam, Begini Caranya
 
Imam Syafi’i, pendiri madzhab Syafi’i, mengenai anjuran untuk memperbanyak membaca shalawat kepada baginda Nabi. Hal tersebut berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW. Demikian pula dianjurkan gemar membaca surat al-Kahfi pada Kamis malam atau malam Jumat, juga siangnya.
 

“Imam Syafi’i berkata: Telah mengkhabarkan kepadaku Ibrahim bin Muhammad, ia berkata telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman bin Ma’mar bahwa Nabi saw bersabda: Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku pada hari Jumat’. Beliau juga berkata: Dan telah sampai kepadaku riwayat yang mengatakan bahwa barangsiapa yang membaca surat al-Kahf maka ia dilindungi dari fitnahnya Dajjal. Selanjutnya beliau mengatakan, bahwa saya menyukai banyak membaca shalawat kepada Nabi SAW dalam setiap keadaan, sedang pada hari Jumat saya lebih menyukainya (dengan memperbanyak lagi membaca shalawat), begitu juga saya suka membaca surat al-Kahfi pada malam Jumat dan siangnya karena adanya riwayat dalam hal ini.". (Muhammad Idris asy-Syafi’i, al-Umm, Bairut-Dar al-Ma’rifah, 1393 H, juz, 1, h. 207).
 
Berangkat dari penjelasan ini, maka memang benar bahwa hukum membaca surat al-Kahfi pada hari Jumat itu adalah sunnah. Sebab, terdapat riwayat yang mengatakan bahwa barangsiapa yang membaca surat al-Kahfi, maka akan dilindungi dari fitnahnya Dajjal.

Baca Juga: Cerita Kopi dan Ali Bin Omar Ashadzili, Simak Ulasan Kitab 'Inaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah'
 
Lantas, apa hikmah yang dapat kita ambil, atau hubunganya membaca surat al-Kahfi dengan hari Jumat? Membaca surat al-Kahfi bisa melindungi kita dari fitnah Dajjal sebagaimana riwayat yang dikemukan oleh imam Syafi’i di atas.
 
Di samping itu hari Jumat merupakan hari yang luar biasa karena ada beberapa peristiwa penting terjadi pada hari Jumat, seperti diciptakannya nabi Adam AS.
 

Begitu juga peristiwa di masukkannya beliau dan dikeluarkannya dari surga itu terjadi pada hari Jumat. Dan yang paling menggetaran adalah kelak hari kiamat jatuh pada hari Jumat sebagaimana riwayat yang terdapat dalam kitab Shahih Muslim.

Baca Juga: Perbaikan Infrastruktur Diharapkan Dongkrak Produksi Kopi di Pulau Hanaut

“Sebaik-baiknya hari di mana sang surya menyinarinya adalah hari Jumat. Pada hari Jumat Nabi Adam as diciptakan, dimasukkan ke dalam surga, dan dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak terjadi kecuali pada hari Jumat.” (HR Muslim)
 
Dari sini saja kita sudah bisa memahami hubungan antara membaca surat a-Kahfi dengan hari Jumat, atau hikmahnya. Singkatnya adalah kiamat jatuh pada hari Jumat, demikian sebagaimana bunyi riwayatnya. Karenanya, hari Jumat diidentikan  dengan hari kiamat. Sebab, hari Jumat itu sendiri mengandung pengertian berkumpulnya makhluk seperti kiamat di mana seluruh makhluk dikumpulkan. Sedang dalam surat al-Kahfi terdapat gambaran mengenai menakutkannya hari kiamat (ahwal al-qiyamah). Misalnya pada ayat berikut ini;


 وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا

Artinya: "Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami perjalankan gunung-gunung dan engkau melihat bumi rata dan Kami kumpulkan mereka (seluruh manusia), dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka." (Q.S. al-Kahfi: 47).
 Baca Juga: Sejarah Kopi, Ulas Jejak Kopi Asa Kuno Abyssinia dari Ethiopia dan Eritrea
"Hikmah membaca surat al-Kahfi adalah bahwa hari kiamat jatuh pada hari Jumat sebagaimana riwayat yang terdalam dalam kitab Shahih Muslim. Dan hari Jumat itu diserupakan dengan hari kiamat karena di dalamnya terdapat perkumpulan makhluk, sedang di dalam surat al-Kahfi digambar mengenai pelbagai keadaan kiamat yang sangat menyeramkan.” (Lihat Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Damaskus-Dar al-Fikr, cet ke-12, juz, 4, h. 461)
 
Demikian amalan tersebut. Semoga bermanfaat bagi pembaca.

Halaman:

Tags

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB