BogorTimes - Baru ini Direktur Utama Waskita Karya mengeluarkan perkataan yang membuat terganggu para pembacanya dan umum nya masyarakat Indonesia, beliau mengutarakan tentang penjualan semua ruas di jalan tol hingga 2025, lalu akhirnya menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru yang membuat masyarakat bertanya-tanya.
Lalu pertanyaan baru apakah itu yang terus dilontarkan sehingga harus disampaikan dengan nada tinggi berhubungan dengan penjualan jalan tol tersebut yaitu mengenai siapa orang dan dari pihak mana serta pengusaha mana yang akan membeli jalan tol.
Penjualan dan pembelian jalan tol tersebut Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dari YouTube MSD, Said Didu, berujar tentang syarat yang harus dipenuhi dalam pembelian jalan, yang telah terbit dengan judul: "Semua Ruas Jalan Tol di Indonesia Akan Dijual, Siapa Pembelinya?
Baca Juga: Jenderal Andika Perkasa Disetujui oleh DPR RI Pada Rapat Paripurna Menjadi Panglima TNI.
Hal ini Said Didu mengutarakan tegas Pasalnya, penjualan tol memiliki konsep tersendiri yaitu melalui pelelangan tidak sembarangan asal jual saja karena semua itu aset negara yang nantinya meski dipertanggung jawabkan. "masa ada jeruk makan jeruk".
Dalam pelelangan tersebut pun ada ketentuan yang diatur dan akan ada sejumlah variabel yang menjadi penentu pemenang lelang. Sehingga aturan dahulu yang meski di dahulukan sehingga tidak menabrak seenaknya saja.
"Jalan tol itu prinsipnya harus dilelang dan dari lelang itu dicari ivenstor yang paling murah. Biasanya siapa yang memberikan penaswaran terendah dari dua variabel yaitu tarif dan waktu konsesi, dia yang akan menang dalam lelang tersebut," ucap Said Didu.
Baca Juga: Gubernur DKI Bela-belain Hutang Ke-Bank DKI Rp.180 Miliar, Ada Apa Ini?
Baca Juga: Fakta Nyata Natuna Milik Indonesia dan Bukan Hanya Ngaku-ngaku Punya, Seperti Malaysia.
Selain itu, Said Didu juga mengungkapkan terkait prinsip yang ada dalam penjualan jalan tol.
"Prinsipnya jalan tol adalah ketika habis konsesi, akan dikembalikan ke negara menjadi jalan umum. Itu prinsip jalan tol sehingga dicari yang paling pendek konsesinya," kata Said Didu.
Sebelumnya, pemerintah memiliki badan pengelola jalan tol yang menurut Said Didu saat ini tidak terdengar suaranya.
Baca Juga: Seruan Rizieq soal Boikot Dudung dan Fadil Imran dianggap Narasi Kebencian.