Bogor Times - Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (INSPIRA) Cabang Bogor mendapatkan dugaan intimidasi sebelum melakukan unjuk rasa di depan kantor Bupati Bogor dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor pada Jumat, 19/11/2021. Aksi tersebut terkait pembangunan RSUD Bogor Utara yang diduga mal administrasi terkait pengurugan tanah.
Ketua Umum INSPIRA Cabang Bogor, M Hafiz mengatakan kejadian bermula ketika pihak PT Jaya Semanggi Engineering (JSE) meminta bertemu kepada INSPIRA Cabang Bogor guna membicarakan perihal aksi yang akan mereka lakukan.
"Kami bertemu di salah satu rumah makan di Bogor sekitar 30 menit sebelum jadwal aksi, mereka mengajak bertemu karena ingin menjawab hasil investigasi kami, namun kami tetap ingin aksi hingga pernyataan yang menurut kami intimidasi pun terucap dari pihak PT JSEnya". Ujar Hafiz.
Intimidasi tersebut terjadi diduga pihak PT. JSE sebagai pemenang tender pembangunan RSUD Bogor Utara itu kesal lantaran pihak INSPIRA akan tetap melakukan aksi unjuk rasa walaupun sudah bertemu.
Disamping itu, aditya, kader INSPIRA Cabang Bogor yang merupakan korban intimidasi ketika bertemu dengan pihak PT. JSE diminta untuk tidak melakukan aksi, namun aditya masih tetap akan menggelar aksi karena persoalan ini harus disikapi.
Baca Juga: Diduga Mal Administrasi INSPIRA Bogor Kritik Pembangunan RSUD Bogor Utara
"Sok kalo ingin melakukan aksi, saya ikuti dari belakang sambil bawa tentara saya". Cerita Aditya seraya menirukan kata-kata dari pihak PT. JSE.
Aditya mengaku bahwa dirinya tidak salah mendengar, walaupun kata "Tentara" Masih umum akan tetapi hal tersebut tidak pantas dilontarkan.
Hafiz menilai perkataan tersebut bisa saja termasuk kedalam intimidasi yang dilakukan pihak PT. kepada salah satu sebagai bagian menakut-nakuti.
Baca Juga: Suzuki Terapkan Dua Teknologi Yaitu Platform HEARTECT dan SHVS atau Smart Hybrid Vehicle.
"Sangat menyayangkan kejadian tersebut, kami tidak akan berhenti sampai keadilan dalam pembangunan RSUD Bogor Utara yang sampai hari ini belum apa-apa agar dilakukan audit internal sebelum pembangunan terancam mangkrak atau tidak sesuai perencanaan" ujar Hafiz.
Bogor Times sendiri mencoba menghubungi Pihak PT Jaya Semanggi Engineering (JSE) untuk mendapatkan tanggapan terkait kebenaran kejadian tersebut, namun sampai berita diturunkan belum ada tanggapan dari pihak PT Jaya Semanggi Engineering (JSE).***