BogorTimes - Eks Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kali ini seirama dengan apa yang telah disampaikan Presiden Jokowi yang ingin marah dan tampak kesal ke Pertamina dan PLN dalam fungsi pengawasan dan keamanan di BUMN.
Ferdinand Hutahaean menjelaskan bahwa dirinya sangat aktif dalam mengikuti informasi dari Pertamina
dan PLN serta masih ada banyak kritik dan masukan yang disampaikan untuk kemajuan BUMN yang selama ini tidak terawasi fungsi pengawasan dan keamanan dengan baik.
"Selama ini sy cukup aktif mengikuti informasi soal @pertamina dan @pln_123, ada banyak masukan yg kami beri dan banyak kritik yg kami sampaikan," kata Ferdinand, di akun Twitternya, Minggu, 21 November 2021.
Terkait soal kemarahan Jokowi, Ferdinand berpendapat Pertamina
dan PLN perlu dicambuk lebih keras karena banyak masalah tak terselesaikan dengan kata lain harus ditarik pake tambang para pekerja dan petingginya agar bekerja dengan baik jangan cuma bicara besar tapi kerja lembek dan malas.
"Pak @jokowi betul, di 2 BUMN ini perlu cambuk lbh keras, banyak masalah tak terselesaikan dan hrs diperbaiki," katanya.
Baca Juga: Suzuki Terapkan Dua Teknologi Yaitu Platform HEARTECT dan SHVS atau Smart Hybrid Vehicle.
Sebelumnya, dalam video yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi menyoroti BUMN yang dianggap ruwet dengan birokrasi yang dimiliki oleh BUMN seperti Pertamina dan PLN yang dianggap sebagai penghalang masuknya investor.
Dalam kritikan tersebut, Jokowi berujar jika keruwetan yang ada di birokrasi membuat banyaknya investor sulit untuk berinvestasi di BUMN.
“Ruwetnya ada di birokrasi kita dan BUMN kita sendiri. Kadang-kadang saya ingin marah ke sesuatu yang saya tahu gampang, tapi sulit dilakukan, kok tidak jalan-jalan,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 16 November 2021. Dikutip dari Pikiran Rakyat.com yang telah rilis dengan judul; "
" Ferdinand Hutahaean Setuju Jokowi Marah ke Pertamina dan PLN: 2 BUMN Ini Perlu Dicambuk Keras.
Jokowi juga meminta BUMN tidak mengulur-mengulur rencana investasi yang sudah disepakati.
Menurutnya, kesempatan berinvestasi di Pertamina dan PLN terbuka sangat lebar, jika para pejabat tersebut terbuka dan membuka pintu lebar-lebar.