Bogor Times - Pepatah mengatakan guru adalah orangtua kedua setelah ayah dan ibu, layaknya orang tua guru tersebut mengasihi bahkan melindungi anak didiknya, namun itu tidak berlaku bagi HW seorang pimpinan pondok pesantren di kawasan Cibiru Kota Bandung, dan salah ketua forum pondok pesantren tahfidz Al Ikhlas, malah melakukan tindakan bejat kepada beberapa santriawatinya.
Sebanyak 13 santriawati menjadi korban pencabulan HW yang merupakan salah satu pendiri yayasan MH. Rabu (8/12/21).
Korban kelakuan bejad HW dengan dari usia 13 - 16 tahun, bahkan 8 diantaranya telah melahirkan bayi dari hasil perbuatan sang predator tersebut.
Kasus tersebut mencuat setelah salah seorang Anggota Komite Solidaritas Pelindung Perempuan dan Anak (KSPAA) DPP PSI menceritakan dengan seksama kasus ini di media sosial Facebook.
Dalam unggahannya itu disebutkan, pihaknya mendapat laporan dari orang tua korban dan orang tua saksi santriwati pondok yang diampu oleh HW.
Baca Juga: Peduli Bencana, PMII Komisariat UIKA Kota Bogor, Galang Dana Untuk Korban Erupsi Semeru
Dilansir dari ayobandung.com Yoel Yosaphat sebagai Ketua DPD PSI Kota Bandung, membenarkan adanya kejadian tersebut. Kejahatan kemanusiaan ini, lanjut Yoel, sedang dikawal secara bersamaan oleh DPP PSI dan DPD PSI Kota Bandung.
“Terus ada yang dua kali melahirkan,” kata Ketua DPD PSI Kota Bandung, Yoel Yosaphat ketika dikonfirmasi, Rabu, 8 Desember 2021.
Youl mengaku sekitar 2-3 bulan yang lalu mendapatkan kabar buruk ini, yang bermula dari cerita warga sekitar pondok pesantren MH.
Baca Juga: Merasa Terdzolimi, Kades di Kabupaten Bogor Minta Tolong Tim Hukum Sembilan Bintang
Setelah mendapati identitas korban, pihaknya melakukan klarifikasi dengan bertemu saksi dan para korban untuk mengali informasi secara dtail dari kronologi kejadinya.
“Kebanyakan korban dari luar Kota Bandung. Yang bisa kami temui itu yang di luar Kota Bandung, di Garut,” ungkapnya.
Saat ini HW yang merupakan pelaku pencabulan tersebut sudah ditangkap dan tengah menjalani persidangan mempertanggung jawabkan atas perilakunya.
Baca Juga: INSPIRA Apresiasi Peningkatan Public Trust Polri Semenjak Dipimpin Jenderal Listyo Sigit.