Bogor Times - Setiap 9 Desember Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan Hari Anti Korupsi Sedunia, yang merupakan kampanye global untuk memerangi korupsi.
Korupsi menyerang lembaga-lembaga demokrasi dengan demokrasi proses pemilu, memutarbalikkan supremasi hukum dan menciptakan rawa-rawa pegawai yang satu-satunya alasan keberadaan adalah suap.
Mengenai hal itu, Bendahara Pimpinan Cabang (PC) Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Bogor I Gede Yoga Widnyana mengatakan. Korupsi adalah fenomena sosial, politik dan ekonomi yang kompleks yang mempengaruhi semua negara.
"Korupsi merusak demokrasi, memperlambat pembangunan ekonomi dan berkontribusi pada ketidakstabilan pemerintahan," kata I Gede pada Jumat 10 Desember 2021.
Ia menjelaskan bahwa adanya “budaya” korupsi seperti itu karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi dalam hal literasi keuangan.
Edukasi dan sosialisasi mengenai nilai-nilai anti korupsi sudah dilakukan oleh pihak KPK dan mulai dilaksanakan oleh pihak lembaga pendidikan dengan mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam pembelajaran tertentu, misalnya Pendidikan Kewarganegaraan, Agama, Ekonomi, dan lainnya.
Namun edukasi literasi keuangan masih dilakukan oleh pihak OJK bersama PUJK saja. Edukasi mengenai literasi keuangan dan nilai-nilai korupsi merupakan salah satu bentuk investasi sosial untuk meningkatkan modal manusia Indonesia ke depan yang dapat dilaksanakan juga oleh masyarakat dan dunia pendidikan.
"Saya mengajak seluruh bendahara agar menjadi bendahara yg amanah & bertanggung jawab dan menjadi penggiat literasi keuangan. Organisasi harus menjadi lokomotif gerakan anti korupsi dikalangan millenial. Selamat Hari Anti Korupsi Sedunia !" selesai.***