Bogor Times- Putri kandung presiden ke lima Indonesia, Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri atau Megawati tencam elektabilitas karena baleho yang terpasang di lokasi bencana Semeru. Hal tersbut disampaikan oleh Pengamat Politik Rocky Gerung.
Adanya baleho berukuran besar milik Puan Maharani di area bencana semeru tersebut sempat ramai di dunia maya. Menurut Gerung, baleho itu akan menimbulkan pertanyaan warga terkait eksistensi relawan dari partai PDIP.
"Terkait baliho Ibu Puan yang sangat panjang dan masif di sekitar Semeru, orang-orang jadi bertanya 'apa benar ada relawan PDIP di lokasi bencana itu?'," tutur Rocky Gerung dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Refly Harun yang diunggah pada Kamis, 30 Desember 2021.
Baca Juga: PMII Kab Bogor: Permensos Anggap KPM Sebagai ‘Raja’, Beda dengan Kecamatan Parung
Rocky menerangkan, relawan sudah seharusnya secara konkrit memberi bantuan tenaga di lokasi bencana, bukan hanya memasang baliho. Karena memang tidak ada relawan, maka baliho pun dipasang, lain halnya jika memang ada relawan.
"Kalau ada relawan buat apalagi pasang baliho? Toh orang udah tahu di lokasi bahwa relawan Ibu Puan itu bekerja 24 jam, kan itu intinya," imbuhnya.
"Jadi orang dengan mudah melihat 'oh karena enggak mampu kirim relawan maka pasang baliho', di situ buruknya pencitraan," lanjutnya.
Dijelaskan oleh Rocky, fenomena ini dibahas bukan untuk menyindir Puan, melainkan untuk menerangkan terkait apa sebetulnya fungsi dari baliho.
Baca Juga: Penghapusan Premium dan Pertalite Tuai Sejuta Pertanyaan 'Siasat Apa?'
"Kalau baliho kampanye, ya biarkan aja kampanye, jangan dipasang itu di daerah bencana, itu akan diolok-olok orang," katanya.
Lebih lanjut, ia pun mengatakan akan lain halnya jika baliho tersebut tidak bergambar Puan, misalnya, anak muda dari kader PDIP yang betul-betul tergugah untuk sama-sama membawa relawan, lalu pasang baliho kecil, akan lebih akrab dan humanis.
"Ini jadi kasar kan akhirnya, ya satu ya cukuplah di pintu masuk, ngapain itu sepanjang jalan itu, seolah-olah mau meyakinkan orang bahwa 'kami berduka'," ujarnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Dukung Penghapusan Premium 'Agar Mobil dan Motor Bisa dikonversi ke Listrik'
Rocky menyebut bahwa atas pemasangan baliho itu, mungkin Puan sendiri merasa risih akhirnya, namun hal itu sudah terlanjur menjadi bahan olok-olok publik.
"Ibu puan juga mungkin risih akhirnya, tapi udah keburu itu jadi bahan olo-olok publik. Itu akibatnya semakin banyak baliho Ibu Puan dipasang, semakin turun elektabilitasnya," pungkasnya.***