Bogor Times-Telah diketahui, vaksinasi booster di Jawa Barat dimulai sejak 27 Desember lalu seiring dengan adanya 180.000 dosis vaksin yang akan kadaluwarsa pertengahan Januari ini.
Vaksin tersebut saat ini sudah habis digunakan untuk membooster kelompok rentan atau mereka yang memiliki intensitas tinggi berinteraksi dengan orang banyak seperti TNI/Polisi, tenaga pendidikan, dan pekerja kesehatan.
Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Covid-19 Jabar Dedi Supandi mengatakan, seiring dengan adanya vaksin booster yang dicanangkan pusat mulai 12 Januari ini pihaknya telah mendapat satu juta lebih dosis vaksin yang terdiri dari 1 juta dosis Sinovac, 79.000 dosis Astrazeneca, 59.000 dosis pfizer.
Baca Juga: Tanggul Longsor, Tiga Rumah Hancur Tersapu Tanah
"Booster ini hanya untuk daerah yang capaian vaksinasi sudah mencapai 70 persen lebih untuk dosis satu dan sudah mencapai 60 persen lebih untuk dosis duanya," ucap dia.
Adapun daerah yang telah mencapainya yaitu sepuluh wilayah yang terdiri dari delapan kota dan dua kabupaten yaitu Sumedang dan Bandung Barat.
Sebelumnya, dari hasil evaluasi ada sepuluh kota kabupaten yang berhak mendapatkan vaksin booster yang dimulai pada 12 Januari 2022 ini.
Baca Juga: Tangkap Ardhito Pramono Muhammad Rizky Pradila, Polisi Amankan Barang Bukti 4,80 gram Ganja
Di antaranya Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Cirebon, Cimahi, Kota Bekasi, Depok, Banjar, Kabupaten Bekasi, dan Sumedang.
"Untuk booster ini dimulai tanggal 12 yang diperuntukkan bagi pekerja kesehatan, satgas kab kota, guru, tenaga pendidikan, dan TNI/Polri," ucapnya.
ementara itu terkait realisasi vaksinasi di Jabar hingga 11 Januari pukul 21.00 tercatat untuk dosis pertama sudah mencapai 79,11 persen dari 37,9 juta sasaran. Sementara dosis kedua baru 54,59 persen.
Baca Juga: Penafsiran Agama Tentang Menolong Agama Allah
Menurut Dedi, jika melihat pemetaan pelaksanaan vaksinasi maka diperkirakan pada akhir Maret atau April nanti herd immunity di Jabar tercapai jika dalam satu hari jumlah suntikan sebanyak 423.000 sehari. Hal itu seperti yang terrealisasi dalam beberapa hari kebelakang.
Selain itu juga untuk persediaan vaksin pun tidak akan kekurangan, begitupula dengan vaksinator.
"Alhamdulillah pasokan vaksin tidak bermasalah, kami mendapatkan drop vaksin tiap minggu. Penyuntik pun saat ini ada 20.000 an," ucap dia.***