Bogor Times- Meski telah banyak lembaga perlindungan anak serta gencarnya sosialisasi efek bully pada traumatis anak. Masih saja kasus bully terjadi di tanah air.
Seperti nasib yang dirasakan oleh seorang bocah berusia 9 tahun di Bekasi, Jawa Barat, menjadi korban perundungan teman-temannya.
Tersebar video perundungan yang terjadi di Perumahan Mutiara Gading Timur (MGT), Mustikajaya, Timur Kota Bekasi. Vidio itu pun beredar di media sosial.
Baca Juga: Sakit Hati Sering Diejek Ayah, Anak Balita Dibakar Hidup-hidup
Aksi perundungan sejumlah bocah terhadap satu orang tersebut terjadi pada Selasa, 11 Januari 2022 lalu.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang bocah tertelungkup sambil menangis tersedu-sedu.
Sementara bocah lainnya justru merekam dan meledek bocah yang tengah menangis kencang tersebut.
Baca Juga: Vaksinasi Booster Dijawabarat Baru di 10 Titik Lokasi
"Videoin, videoin," ucap sejumlah bocah.
"Hari ini ada yang nangis, hari ini kita akan membakar seseorang yang jatoh," tutur bocah lainnya.
Eh ada orang, ada orang lihat," ujar bocah lain, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram @infojawabarat, Kamis, 13 Januari 2022.
Baca Juga: Tanggul Longsor, Tiga Rumah Hancur Tersapu Tanah
Bukannya membantu, si perekam pun justru mengejek bocah yang menangis dengan mengikuti suara tangisannya.
Bocah berusia 9 tahun tersebut dikabarkan menjadi korban perundungan karena dianggap jago main bola.
Tidak hanya itu, beberapa bocah tersebut juga sempat menginjak dan mengambil bola milik korban secara paksa.
Baca Juga: Struktur PB NU Kelar Disusun
Menanggapi aksi bullying ini, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Alexander Yurikho menyebut pihaknya sudah memonitor dan mengecek perihal kasus viral tersebut.
"Kami konfirmasi dulu ya," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Kamis, 13 Januari 2022.
Alexander Yurikho pun memastikan pihaknya akan menyelidiki kasus ini dan meminta waktu terlebih dahulu.
Baca Juga: Sang Predator Herry Wirawan Diancam Hukuman Mati, Bu Cinta Apresiasi Aparat Penegak Hukum
Dia juga mengaku belum mengetahui apakah keluarga korban sudah membuat laporan polisi atau belum.
"InsyaAllah, (dalam kasus ini) kami proaktif," kata Alexander Yurikho, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News.***