Bogor Times-Kasus pertama adanya Covid-19 masih menjadi ancaman bagi seluruh penduduk dunia. Kini bertambah lagi ancama baru seperti Delta hingga Omicron.
Menurut laporan, varian Omicron telah menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia.
Bahkan di Indonesia, jumlah kasus Covid-19 varian Omicron tengah mengalami lonjakan.
Baca Juga: Pekerja Migran Asal Indonesia Hilang di Hongkong
Mengingat penyebaran Omicron sangat berbahaya, maka penting untuk mengetahui gejala awal yang ditimbulkan.
Seiring dengan penyebarannya, beberapa peneliti masih melakukan studi terbaru terhadap Omicron.
Berdasarkan studi terbaru, baru-baru ini ditemukan pemahaman yang lebih dalam mengenai penyebaran Omicron.
Baca Juga: Walhi 'Pelototi' Perubahan Kewenangan Pemanfaatan Ruang di Wilayah Jawa Barat
Studi terbaru di Inggris mengungkapkan bahwa kelompok usia anak-anak lebih rentan terinfeksi varian Omicron.
Meski demikian, gejala yang ditimbulkan pada anak-anak yang terinfeksi Omicron diklaim lebih ringan.
Menurut studi yang dirilis pada 14 Januari 2022 ini, dilaporkan ada peningkatan jumlah anak yang dirawat di rumah sakit.
Diketahui ada 42 persen anak-anak berusia di bawah 1 tahun dirawat di rumah sakit akibat terinfeksi Omicron.
Baca Juga: Tengok Museum Galeri Bahari Banuraja Bandung Barat
"Ini bukan bayi yang sakit. Faktanya, mereka datang untuk waktu yang singkat," ujar Profesor Kesehatan Anak dan Pengobatan Wabah, Universitas Liverpool, Calum Semple seperti dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Channel News Asia.
Untuk mencegah lonjakan kasus dan risiko gejala yang lebih parah, Calum Semple menekankan pentingnya vaksinasi anak di bawah 12 tahun.***