Bogor Times-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebutkan, pihaknya akan melibatkan para pakar dan ahli untuk memberikan masukan terkait status daerahnya ke depan bertepatan dengan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Pihaknya kata dia segera merumuskan sebaiknya Jakarta menjadi kota apa, apakah menjadi pusat perekonomian, perdagangan, kota bisnis, kota keuangan, atau kota jasa perdagangan.
"Bahkan kota jasa berskala global atau berskala internasional," ucapnya saat ditemui di Balai Kota Jakarta pada Kamis, 3 Februari 2022.
Baca Juga: Propam Polda Metro Jaya Selidiki Soal Dugaan KDRT, DIduga Pelaku adalah Anggota Ditresnarkoba
Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan menyebutkan seiring dengan adanya rencana pemindahan ibu kota negara, Jakarta tidak butuh menyandang status kota tertentu.
Anies Baswedan berpendapat yang paling penting ke depan adalah bagaimana Jakarta bisa menjadi salah satu kota global dunia yang melayani kebutuhan global.
Hal ini dikatakan Anies Baswedan saat menghadiri talkshow 'Format dan Tata Kelola Pemerintahan dalam rangka Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2023-2026' di Balai Kota Jakarta, Kamis, 27 Januari 2022.
Baca Juga: Polisi Ungkap Pembisnis SIM Ilegal
Penyusunan RPD diharapkan Anies Baswedan dapat menjadikan Jakarta sebagai pusat perekonomian, pendidikan, dan kesehatan.
RPD bukan hanya terkait hal administrasi maupun meneruskan program yang sudah ada, melainkan mempertimbangkan posisi Jakarta di dalam orbit kota megapolitan dunia.
Dia mengatakan, saat ini Jakarta menyumbang setidaknya 18 persen terhadap PDB nasional.
Baca Juga: Tewaskan Seorang Pemuda, Enam Orang Pelaku Tauran Diamankan Polisi
Karena itu, kalau kota ini bisa terus melakukan efisiensi maka diyakininya bisa menjadi kota yang semakin kuat.
"Karena pintu gerbang internasional tetap ada di Jakarta," ucapnya.
Selain itu, Anies berharap simpul sosial, budaya, dan peradaban yang telah terbangun di kota Jakarta dapat tetap terjaga dengan baik dan lebih diperkuat lagi.