Bogor Times - Varian Omicron membuat kasus Covid -19 di tanah air kembali naik cukup tinggi dan protokol kesehatan pun kembali diperketat oleh pemerintah setempat.
Penyebaran Covid -19 varian Omicron di tanah air ini semakin meluas dan sangat cepat dengan pola penularan yang berbeda -beda.
Sebelumnya Omicron menular dari pelaku yang melakukan perjalanan ke luar negeri, namun saat ini penularan tersebut sudah bergeser menjadi transmisi lokal.
Jumlah yang terjangkit Omicron sampai hari jumat 4 Februari 2022, kemarin yang dicatat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI
Jumlah tersebut terdiri dari kasus yang didapatkan dari PPLN sebanyak 1.815 kasus, dan dari transmisi lokal sebanyak 1.756.
Sementara itu, sebanyak 343 sampel masih dalam verifikasi lapangan, yang diyakini pula nantinya berasal dari transmisi lokal.
“Itu karena sampel yang kita dapatkan bukan dari PPLN,” demikian Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI, pada Sabtu 5 Februari 2022.
Baca Juga: Hati - hati Orang Di Sekitar sering Buta Kesal, Bisa Jadi Pengidap Toksik. Kenali ciri - Cirinya
Dilansir dari harian merapi.com Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan data tersebut dalam acara Webinar Nasional bertajuk ‘Membangun Solidaritas dan Kesiapsiagaan Nasional dalam Mengantisipasi Lonjakan Covid-19 Varian Omicron di Indonesia.’
Baca Juga: Dianggap Lebih Bahaya Dari HTI, MUI Garut Minta Polisi Berantas NII
Webinar diselenggarakan oleh DPP PKS Bidang Kesejahteraan Sosial.
Dalam paparannya, Nadia mengatakan varian Omicron terdeteksi di banyak daerah, bahkan hingga Papua.
“Mulai dari DKI, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTB dan Sulawesi Selatan,” ujar Nadia.
Lebih lanjut Nadia menjelaskan, peningkatan kasus akibat varian Omicron mulai terlihat sejak 15 Desember 2021 lalu.